gambar dari sini. |
#TantanganArtikel_KPC
Bekerja 24 jam sehari tidak cukup lagi. Anda harus bersedia mengorbankan segalanya untuk menjadi sukses, termasuk kehidupan pribadi Anda, kehidupan keluarga Anda, mungkin lebih. Jika orang berpikir itu kurang, mereka salah, dan mereka akan gagal.Pernyataan tersebut diungkapkan oleh pebisnis serta penulis buku asal Kanada, Kevin O’Leary. Kevin menyuarakan banyak jeritan hati manusia yang menyatakan waktu 24 jam dalam sehari seakan tidak pernah cukup untuk menyelesaikan semua aktivitas yang harus dilakukan. Begitu banyak hal yang harus dilakukan, begitu sedikit waktu tersedia.
Di
dunia ini, tidak ada yang memiliki jumlah waktu yang berbeda setiap harinya.
Semua menerima waktu yang sama persis. Katakanlah, apabila seseorang berusia
tiga puluh tahun, maka ia benar berusia tiga puluh tahun, tidak kurang tidak
lebih. Lalu mengapa dalam rentang waktu yang sama, ada seseorang yang dapat
mengerjakan banyak hal dan ada yang tidak.
Situs
PopBela mengungkap, apabila hampir setiap hari seseorang rutin mengungkapkan
kurangnya waktu yang dimiliki, kemungkinan besar ia tidak dapat mengatur
waktunya dengan baik. Ada tujuh hal yang disebutkan situs tersebut yang menjadi
kendala waktu terasa kurang setiap harinya. Beberapa kegiatan tersebut antara
lain; bangun siang, tak cukup istirahat, pesimis, multitasking, atau malah asyik bekerja.
Terlalu
asyik bekerja dianggap sebagai salah satu penyebab kurangnya waktu dalam
sehari, karena hal ini berarti seseorang tidak menyadari ritme kerjanya
sendiri. Ini membuatnya lupa waktu. Namun, artikel lain dari situs Entrepreneur menyebutkan kemungkinan yang
berbeda. Konsep waktu disebutkan ada dua; clock
time dan real time.
Clock time adalah waktu yang sebenarnya, yang dimiliki semua
orang. Enam puluh menit dalam satu jam,
365 hari dalam satu tahun. Berlaku sama untuk setiap individu di dunia.
Sementara real time bersifat relatif.
Waktu berlalu cepat atau terasa sungguh lama tergantung dari apa yang kita
lakukan. Misalnya saja, saat bekerja waktu terasa berjalan begitu lambat,
rasanya ingin cepat-cepat pulang. Namun saat kita sedang melakukan hobi atau
sesuatu yang menyenangkan, misalnya saja berkumpul dengan temen-teman atau
menonton pertunjukkan, waktu berjalan begitu cepat.
Apabila
clock time adalah masalah kita, maka
manajemen waktu adalah solusinya. Kemungkinan besar, hampir semua orang pernah
mengikuti pelatihan manajemen waktu, membaca buku mengenai topik tersebut atau
memiliki agenda dan atau aplikasi pencatat dan pengingat kegiatan. Namun, tetap
saja pengaturan waktunya tetap berantakan. Ini menunjukkan, seringkali yang
menjadi masalah utama sebenarnya real
time, bukan clock time.
Nah,
apabila kita sudah memahami perbedaan konsep waktu ini, akan lebih mudah untuk
kita menyiasatinya. Dilansir dari situs yang sama, Entrepreneur menyebutkan sepuluh
tips yang dapat dilakukan. Disarikan dari sepuluh tips ini, tiga konsep utama
dapat dikedepankan.
CATAT KEGIATAN
YANG BERJALAN DAN BUAT PRIORITAS
gambar dari sini |
Catat semua
kegiatan yang dilakukan selama seminggu, sehingga kita mengetahui porsi yang
tepat dari setiap aktivitas. Apakah itu diskusi, membuat rencana atau melakukan
sesuatu. Apabila kita sudah mengetahui porsi dari setiap aktivitas harian atau
mingguan yang dilakukan, tergantung pembagian yang ingin dilakukan, maka
kita dapat membuat prioritas sesuai kebutuhan.
Prioritas ini
berbeda dengan to-do list. To-do list menjelaskan
semua hal yang harus dilakukan, sementara skala prioritas menjelaskan penting
atau tidaknya sesuatu dilakukan. Kegiatan yang masuk prioritas ini harus memakan waktu setidaknya
50% dari total keseluruhan waktu kita.
MINIMALKAN
GANGGUAN
gambar dari sini |
Setelah prioritas
dibuat, kita harus dapat mengenali gangguan yang mungkin timbul dan bagaimana
mengurangi gangguan tersebut. Katakanlah, terlalu banyak diskusi akan membuat
ide menjadi banyak dan susah untuk diwujudkan. Buatlah target berapa banyak
diskusi yang akan dilakukan dan bagaimana caranya agar efektif, tidak melebar
kemana-mana pembahasannya.
Membuat tanda
‘jangan diganggu’ membantu kita lebih efektif dalam mengerjakan sesuatu. Hal
ini juga membuat orang lain paham akan delay
response yang mungkin mereka terima dari kita. Ini termasuk cara untuk
konsisten terhadap diri sendiri. Saat kita telah memasang tanda ini, jangan
cepat tergoda untuk menjawab pesan yang masuk ke ponsel atau surat elektronik
kita, termasuk semua notifikasi akun sosial media.
YAKINLAH BAHWA
TIDAK MUNGKIN SEMUA SELESAI DIKERJAKAN
gambar dari sini |
Hal yang terakhir
perlu dilakukan adalah, yakin tidak mungkin untuk kita menyelesaikan semuanya. Dua
puluh persen dari pemikiran, diskusi dan aktivitas kita, akan menghasilkan 80%
hasil yang diinginkan. Sehingga dibutuhkan fokus yang luar biasa untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Apabila kita ingin
mencapai 2-3 hal dalam satu waktu, yakinlah tingkat keberhasilannya akan kurang
dari 80%.
Nah, sekarang
saatnya kita menjawab pertanyaan untuk diri sendiri. Apa sebenarnya tujuan yang ingin
dicapai?
Ini langkah utama menyusun strategi manajemen waktu real-time yang tepat.
Ini langkah utama menyusun strategi manajemen waktu real-time yang tepat.
***
reference:
- https://www.entrepreneur.com/slideshow/299323#10
- https://career.popbela.com/working-life/didy/selalu-merasa-butuh-lebih-dari-24-jam-sehari-pasti-7-hal-ini-alasannya/full
- https://www.brainyquote.com/quotes/kevin_oleary_567877
- https://www.duniakaryawan.com/cara-mengatur-waktu/
Yaampun buka ini pas bgt deh. Ini tulisan yg gw butuhkan saat ini 😂😂
ReplyDeletepukpuk icy... akupun gituuhhhh 💔
Delete