Sunday, October 26, 2025

Bermain di B Space Depok: Playground Anak & Keluarga

 


Sebagai orangtua yang ingin memberi anak-anak ruang bermain yang aman, seru, dan penuh aktivitas, menemukan tempat yang tepat bisa jadi tantangan. Apalagi di kota besar seperti Depok banyak pilihan playground, tapi tidak semua punya kombinasi antara fasilitas bagus, harga terjangkau, dan kenyamanan untuk keluarga. Kali ini, kami memilih mengunjungi B Space Eduplay Compound di Grand Depok City (GDC), sebuah kawasan multifungsi yang mencakup playground indoor, water play dan area edukasi keluarga . Dari mulai pintu masuk hingga saat kami pulang, pengalaman bermain bersama anak-anak benar-benar terasa “liburan lokal” yang menyenangkan.

B Space terletak di Jalan Boulevard Grand Depok City, Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Lokasinya cukup strategis bagi warga Depok dan sekitarnya: berada dalam kompleks perumahan besar, mudah diakses dari jalan utama dan dengan parkir yang memadai.

Kami datang menggunakan mobil pada hari Sabtu siang. Jalan Boulevard GDC cukup lebar dan petunjuk menuju area B Space mudah ditemukan, ada papan nama “B-Space Eduplay Compound / B-Splash Waterplay” yang mencolok. Parkir tersedia di area kompleks, sehingga tidak perlu repot mencari lahan parkir jauh.

Saat masuk ke area playground kami disambut suasana indoor yang sejuk, AC menyala dan interior yang bersih menunjukkan bahwa tempat ini memang didesain untuk kenyamanan keluarga. Dari pengalaman kami, akses ke playground ini sangat layak untuk pilihan akhir pekan keluarga.

Suasana Playground: Energi Anak-Anak & Ibu yang Santai

Playground di B Space bukan hanya sekadar ruang permainan anak-anak, tapi juga ruang bagi orangtua untuk ikut merasa nyaman. Arena indoor memancarkan energi ramah anak: lantai-lantaian empuk, warna-warni cerah, dan suara tawa anak-anak yang menggema. 

Saya memilih duduk di area tepi arena ada bangku dan area pengawas yang cukup luas sehingga saya bisa ikut memperhatikan sambil santai membaca smartphone saya atau ngobrol dengan suami. Kebersihan juga cukup terjaga; petugas dan petunjuk keselamatan terlihat saat kami masuk.

Anak saya yang laki-laki langsung bergerak menuju area favorit: bola besar mandi bola dan seluncuran kecil. Salah satu hal yang saya suka adalah bahwa arena indoor ini memungkinkan mereka bermain tanpa tergantung cuaca, aman di musim hujan maupun panas, dan orangtua pun bisa merasa nyaman karena tidak kepanasan atau kehujanan. Karena pengalaman bermain yang menyenangkan, suasana komunikasi antar-anak juga muncul: mereka berbagi cerita dan “menantang” satu sama lain untuk naik-turun seluncuran atau bermain bola.


Permainan & Wahana yang Tersedia

Berdasarkan ulasan dan pengalaman langsung, berikut beberapa permainan dan wahana di B Space / playground indoor yang layak dicatat:

  • Mandi bola (ball pit) besar dengan bola warna-warni yang merupakan favorit anak kecil untuk “terjun” ke dalamnya. 

  • Seluncuran dan area rintangan (soft play) dimana anak bisa memanjat, meluncur, dan berlari penuh kegembiraan. 

  • Trampolin kecil yang cocok bagi anak yang punya energi tinggi; anak saya hampir tak berhenti melompat selama 20 menit.

  • Ruang duduk orangtua & zona pengawasan, penting untuk kami, karena saya bisa duduk sambil memantau dari bangku tepi.

  • Fasilitas pendukung seperti toilet cukup dekat dengan arena penyelenggaraan. 

Secara keseluruhan, kombinasi permainan aktif dan area yang nyaman bagi orangtua menjadikan playground ini pilihan yang “lengkap” untuk keluarga. Anak-anak saya keluar dari arena setelah sekitar dua jam dengan wajah memerah karena kegembiraan, dan saya merasa waktu itu “bernilai”.

Harga Masuk & Kebijakan Tiket

Informasi harga masuk playground sangat penting untuk perencanaan keluarga. Tiket playground (dan area water play) di B-Space sekitar Rp 50.000 per anak, sekaligus termasuk satu pendamping. Selain itu terdapat deposito untuk loker jika bermain air, meskipun untuk playground indoor mungkin berbeda.

Tips Praktis untuk Orang Tua & Keluarga

Berdasarkan pengalaman kami, berikut beberapa tips agar kunjungan ke B Space playground lebih maksimal:

  • Datanglah saat jam buka atau sebelum jam ramai agar anak-anak bisa bermain lebih leluasa.

  • Pastikan cek durasi bermain yang termasuk dalam tiket — misalnya 2 jam atau sepuasnya.

  • Bawa kaos kaki khusus playground jika diperlukan (beberapa area wajib kaos kaki).

  • Orang tua: pilih area duduk/pengawasan yang strategis supaya tetap bisa santai sambil memantau anak.

  • Pastikan anak mengenakan pakaian yang nyaman untuk bermain dan aktivitas fisik.

  • Gunakan fasilitas seperti loker untuk menyimpan barang berharga dan menghindari kerepotan.

  • Manfaatkan kafe/resto dalam area untuk waktu istirahat; anak-anak akan senang dan orang tua bisa rehat sejenak.

  • Setelah selesai, beri waktu anak-anak untuk minum atau istirahat sebentar agar tidak pulang dalam kondisi kepanasan atau terlalu lelah.

Mengapa B Space Layak Jadi Pilihan Liburan Keluarga

  • Kombinasi playground indoor + zona keluarga membuatnya cocok untuk semua usia, dari toddler hingga anak sekolah.

  • Lokasi di Depok yang tidak terlalu jauh dari pusat kota, namun cukup “terpisah” sehingga suasana tidak seramai mall.

  • Tanpa bergantung cuaca (karena banyak area indoor) menjadikannya pilihan yang aman untuk anak-anak.

  • Fasilitas pendukung keluarga: kafe, area duduk orang tua, parkir luas, membuat orang tua merasa nyaman juga.

  • Harga yang relatif bersaing jika dibandingkan playground lainnya.

B Space Depok menawarkan ruang yang tidak hanya untuk bermain, tapi juga untuk tumbuh dan berinteraksi. Tempat di mana anak bisa gunakan energi, orang tua bisa tetap santai, dan keluarga bisa melepas penat dari rutinitas. Jadi, jika kamu mencari destinasi akhir pekan yang ramah anak, nyaman dan lengkap untuk keluarga, tempat ini sangat layak masuk daftar.

Selamat bermain, selamat berpetualang kecil! 

Review Musikal Petualangan Sherina 2025

 


Hari Sabtu itu terasa istimewa sejak pagi. Anak-anak sudah bangun lebih awal dari biasanya, sibuk menyiapkan tas kecil berisi air minum dan jaket. Di rumah kami, nama “Sherina” bukan sekadar tokoh film, ia bagian dari kenangan keluarga. Jadi ketika musikal Petualangan Sherina 2025 diumumkan akan tampil di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), tidak butuh waktu lama bagi kami untuk memutuskan: kami harus menonton.

Kali ini sedikit berbeda dengan saat saya menonton versi 2022 bersama anak pertama saya. Sekarang kami datang sebagai keluarga lengkap: saya, suami, dan dua anak kakak perempuan yang kini sudah SD kelas 4 serta adik laki-lakinya yang baru saja masuk TK. Dua-duanya penggemar berat Petualangan Sherina 1 dan 2, hafal lagunya, bahkan sering menirukan adegan Sherina dan Sadam.

Kami berangkat dari Depok sekitar pukul sebelas siang. Karena pertunjukan dijadwalkan mulai pukul 14.00, kami sepakat untuk makan siang dulu di sekitar area TIM yang sekarang sudah banyak perubahannya. 

Begitu memasuki lobi teater, saya langsung merasakan nostalgia. Aroma khas gedung pertunjukan, suara langkah kaki penonton, dan alunan musik instrumental dari lagu-lagu film Sherina memenuhi udara. Kami berhenti sejenak di booth foto untuk mengambil kenang-kenangan. 

Kami menunjukkan tiket dan diarahkan ke balkon lantai dua. Tempat duduk kami berada paling depan, posisi yang ternyata sempurna, tidak terhalang apa pun dan cukup tinggi untuk melihat keseluruhan panggung. Dari atas, saya bisa melihat panggung yang sedang temaram, dihiasi lampu-lampu yang perlahan mulai menyala.

Babak Pertama: Dunia Sherina yang Hidup Kembali

Tepat pukul dua, lampu ruangan mulai meredup dan suara musik pengantar terdengar. Hening seketika menyelimuti seluruh teater. Saat tirai perlahan terbuka, rumah keluarga Sherina muncul di atas panggung dengan detail yang luar biasa warna-warna cerah, suasana hangat, dan tawa anak-anak sekolah yang memenuhi adegan awal.

Pemeran Sherina versi 2025 tampil memukau: ceria, berani, dan penuh energi. Suaranya kuat, gerakannya lincah, dan interaksinya dengan para pemain lain terasa alami. Anak-anak saya terpaku; suami saya pun terlihat kagum.

Musikal ini membawa kami pada perjalanan nostalgia. Lagu-lagu lama seperti Lihatlah Lebih Dekat kembali menggema dengan aransemen baru yang lebih modern, namun tetap mempertahankan jiwa aslinya. Adegan sekolah dibuat dengan koreografi yang dinamis, penuh tawa dan gerakan serempak yang memukau.


Babak Kedua: Petualangan Dimulai

Setelah jeda sekitar 15 menit, pertunjukan dilanjutkan. Kali ini suasananya berubah drastis. Lampu menjadi gelap, suara alam dan hembusan angin terdengar dari sistem surround teater, dan tiba-tiba hutan besar terbentuk di atas panggung.

Adegan ketika Sherina dan Sadam diculik lalu kabur dari para penjahat terasa menegangkan sekaligus seru. Koreografinya sangat rapi, dan musik pengiringnya membuat penonton ikut menahan napas.

Saya sempat melirik anak laki-laki saya yang duduk terpisah satu kursi dari saya, tubuhnya condong ke depan, matanya tak berkedip. “Sadamnya keren banget!” katanya setengah berbisik, tapi dengan semangat luar biasa.

Puncak dari babak kedua ketika adegan penculikan di hutan dan bayangannya berputar di sekitar area panggung, bagus sekali. Anak-anak saya menatap ke atas dengan mulut sedikit terbuka, terpana oleh efek visualnya. 

Pesan di Balik Kisah: Tentang Keberanian dan Persahabatan

Bagi anak-anak, mungkin Petualangan Sherina adalah kisah seru tentang petualangan dua anak yang berani melawan penculik. Tapi bagi saya sebagai orang tua, kisah ini jauh lebih dalam. Ia bercerita tentang keberanian untuk jujur, tentang membela kebenaran, dan tentang bagaimana perbedaan bisa berubah menjadi kekuatan ketika ada niat baik.

Kakak sempat berkata pelan di sela tepuk tangan, “Ma, Sherina-nya tuh kayak aku deh. Kalau lihat temen dijahatin, aku juga pengin bantu.” Saya tersenyum, merasa pesan dari panggung itu benar-benar sampai pada mereka.

Musikal ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarana refleksi kecil bagi keluarga kami, tentang menjadi berani, percaya diri, dan tetap baik hati.

Akhir yang Mengharukan dan Penuh Semangat

Menjelang akhir, seluruh pemain berkumpul di panggung. Lagu terakhir dibawakan dengan penuh energi, disambut tepuk tangan panjang dari seluruh penonton. Saya dan suami ikut memberi tepuk tangan paling keras, sementara anak-anak melambai ke arah panggung seolah ingin mengucapkan terima kasih langsung.

Ketika semua lampu menyala kembali, suasana di teater masih terasa hangat. Banyak penonton yang enggan beranjak, masih sibuk berfoto di dalam ruangan atau saling memuji pertunjukan barusan.


Mengapa Musikal Ini Spesial

  1. Kualitas Produksi yang Luar Biasa
    Tata panggung, musik live, dan pencahayaan di Musikal Petualangan Sherina 2025 benar-benar setara dengan pertunjukan internasional.

  2. Kisah yang Relevan untuk Semua Umur
    Anak-anak tertawa, orang dewasa terharu—artinya cerita ini berhasil menjangkau dua generasi sekaligus.

  3. Nilai Positif yang Kuat
    Tentang keberanian, kejujuran, dan semangat untuk selalu melihat hal baik di sekitar kita.

  4. Pengalaman Keluarga yang Menghangatkan
    Tidak banyak kegiatan yang bisa dinikmati bersama oleh semua anggota keluarga, tapi musikal ini berhasil melakukannya

Dan keseruan hari itu belum berhenti di teater. Setelah pertunjukan usai, kami memutuskan untuk tidak langsung pulang, melainkan menghabiskan waktu sejenak di sekitar kawasan Taman Ismail Marzuki. Udara sore yang mulai sejuk terasa menyenangkan setelah dua jam berada di dalam ruangan ber-AC.

Kami berjalan santai di pelataran, menikmati pemandangan orang-orang yang sedang beraktivitas seni: ada anak muda yang bermain gitar hingga sekelompok mahasiswa yang sedang berlatih teater di area terbuka. Anak-anak tampak tertarik melihat mural besar bergambar tokoh seni Indonesia di salah satu dinding gedung.

Tak jauh dari situ, kami menemukan penjual bakso keliling yang mangkal di depan area TIM. Kami pun berhenti dan menikmati semangkuk bakso panas sambil duduk di bangku taman. Rasanya sederhana tapi nikmat, apalagi ditemani udara sore yang mulai berangin dan langit yang perlahan berwarna jingga keunguan.


Setelah itu, kami berjalan memutari kompleks TIM. Suami saya memotret anak-anak yang berlari kecil di sepanjang trotoar.

Di tengah tawa anak-anak dan aroma bakso yang masih tersisa di udara, saya berpikir: mungkin inilah bentuk petualangan kecil kami. Tidak harus ke hutan seperti Sherina dan Sadam, tapi cukup berjalan bersama keluarga, menikmati seni, dan merayakan waktu bersama.

Dan di tengah cahaya senja yang mulai memudar, saya tahu satu hal pasti, sore itu, di TIM, kami benar-benar mengalami petualangan Sherina kami sendiri. 

Sunday, October 19, 2025

Hotel Cordela Suites Tasikmalaya: Menginap Nyaman di Pusat Kota dengan Sentuhan Lokal

 

Tasikmalaya sering dianggap kota yang ramah untuk pelancong yang ingin merasakan suasana Jawa Barat yang lebih santai seperti pasar tradisional yang hidup, kuliner khas, dan komunitas yang hangat. Di tengah kota itu berdiri Cordela Suites Tasikmalaya, hotel butik bintang tiga-plus yang cocok untuk pelancong bisnis maupun keluarga yang ingin menikmati kenyamanan modern tanpa jauh dari pusat aktivitas. 

Tulisan ini akan membawa kamu menyelami detail: kamar, kisaran harga, menu sarapan yang layak diapresiasi, suasana hotel, aksesnya yang mudah berjalan kaki ke alun-alun, dan pilihan tempat makan sekitar yang patut dicoba. 

Cordela Suites memosisikan diri sebagai hotel “kelas menengah ke atas” yang menonjolkan kenyamanan kamar, fasilitas pendukung (restoran, kolam renang, ballroom), dan lokasi strategis di pusat kota Tasikmalaya. Untuk tamu yang ingin menjelajah tanpa repot, hotel ini memberikan keuntungan besar: kamu berada dekat pusat pemerintahan kota, pusat perbelanjaan, dan yang paling asyik, hanya beberapa menit jalan kaki menuju Alun-Alun Kota Tasikmalaya, tempat yang sering jadi jantung aktivitas warga lokal. Beberapa sumber listing perjalanan menyebut hotel ini berjarak sekitar 700 meter dari alun-alun, sehingga benar-benar bisa ditempuh dengan berjalan kaki santai. 

Selain lokasi, Cordela Suites menonjol pada pendekatan “boutique” interior yang lebih personal dibanding hotel jaringan besar, pelayanan yang ramah, dan fasilitas yang membuat tamu merasa dimanjakan tanpa terasa berlebihan. Di dalamnya terdapat restoran utama, kolam renang, ballroom untuk event, serta layanan kamar dan parkir yang memudahkan tamu. Jika kamu butuh hotel yang nyaman dan juga fungsional untuk tujuan rapat kecil, kunjungan keluarga, atau sekadar staycation singkat, Cordela termasuk pilihan yang solid. 

Kamar: Nyaman, Rapi, dan Fungsional

Masuk ke kamar Cordela Suites, nuansa modern minimalis langsung terasa. Kamar-kamarnya didesain untuk kenyamanan praktis: tempat tidur yang empuk, AC yang dingin, TV layar datar, meja kerja, serta kamar mandi berfungsi baik dengan air hangat dan tekanan air yang stabil, poin kecil yang sering kali membuat tamu senang. 

Tipe kamar yang umum tersedia meliputi varian twin (dua tempat tidur), superior, dan king superior; beberapa platform pemesanan menampilkan juga kamar bertipe “smart twin” untuk tamu yang menginginkan pilihan lebih ekonomis. Ukuran kamar biasanya berkisar 16–18 m² untuk tipe standar hingga superior, cukup lapang untuk istirahat setelah seharian berjalan-jalan atau rapat. Jika kamu bepergian dengan keluarga, periksa ketersediaan kamar yang mengizinkan tambahan tempat tidur atau tipe family suite yang kadang tersedia di hotel-hotel sejenis. 

Satu hal yang sering ditanyakan calon tamu: “Berapa kira-kira biaya menginap di Cordela Suites?” Karena harga berubah menurut musim dan platform booking, berikut gambaran kisaran harga yang umum terlihat pada daftar pemesanan online: harga kamar standar (twin/smart) sering dimulai dari sekitar IDR 300–500 ribu per malam pada promosi atau low season, sementara kamar superior atau king bisa berkisar IDR 400–800 ribu per malam tergantung fasilitas (termasuk sarapan atau tidak) dan kebijakan pajak serta layanan. Kalau kamu mencari paket promosi (mis. early bird, weekend special, atau corporate rate), sering ada diskon yang membuat tarif semakin kompetitif. Untuk tarif real-time, sebaiknya cek situs resmi hotel atau OTA terpercaya. 

Tip hemat: bandingkan harga di beberapa platform (Agoda, Traveloka, Tiket.com) dan pertimbangkan pesan langsung ke hotel—kadang hotel memberi penawaran khusus atau upgrade simpel jika kamu mengontak resepsionisnya.


Menu Sarapan: Lebih dari Sekadar Nasi & Telur

Salah satu aspek yang kerap menentukan kualitas menginap adalah sarapan. Cordela Suites menonjol karena sarapan prasmanan yang disediakan di restoran utama mereka. Menurut keterangan manajemen hotel dan foto-foto menu yang diunggah di kanal resmi, sarapan berupa buffet lengkap dengan pilihan lokal dan internasional: nasi hangat, lauk sayur dan gorengan, bubur, roti panggang dan pastry, telur (goreng/ceplok/omelet), buah segar, aneka minuman panas dan dingin, serta kopi yang disajikan. Beberapa review tamu menyebut sarapan cukup variatif dan memadai untuk standar hotel setara bintang tiga. 

Untuk yang penasaran rasa lokal: hotel juga sering menghadirkan menu khas Jawa Barat di sarapan atau promonya, seperti sego pecel pada masa promosi tertentu, sehingga tamu bisa mendapat pengalaman kuliner lokal tanpa harus keluar hotel. Jika kamu tipe yang suka sarapan lengkap, tempat ini layak dicoba.

Cordela Suites Tasikmalaya punya aura “urban-relaxed”: lobi dan area publik dirancang supaya tamu merasa welcome—ruang tunggu nyaman, staf resepsionis cekatan, dan area restoran yang cukup cozy untuk ngopi atau rapat santai. Ada juga rooftop/terrace yang sering dipromosikan untuk acara atau sekedar menikmati suasana kota. Kolam renang outdoor (jika tersedia saat kunjunganmu) menjadi nilai tambah, terutama untuk keluarga yang membawa anak. 

Untuk pelaku bisnis, ballroom dan ruang meeting bisa menjadi nilai jual penting. Hotel ini juga kerap menawarkan paket untuk acara kecil seperti meeting, arisan, atau pesta pernikahan sederhana. Jadi suasana formal dan santai bisa diseimbangkan sesuai kebutuhan tamu.

Lokasi: Jalan Kaki ke Alun-Alun & Dekat Pusat Kuliner

Salah satu keuntungan besar menginap di Cordela Suites adalah lokasinya yang praktis. Dari beberapa listing, hotel disebut hanya sekitar 700 meter dari Alun-Alun Kota Tasikmalaya — jarak yang nyaman untuk ditempuh berjalan kaki santai 8–12 menit, tergantung ritme langkah dan rute yang dipilih. Alun-alun ini adalah tempat yang cocok untuk merasakan denyut kota: warga berkumpul, pedagang kaki lima menjajakan jajanan, dan suasana sore hingga malamnya hidup dengan lampu serta kegiatan. 

Selain alun-alun, di sekeliling hotel kamu akan menemukan banyak destinasi kuliner lokal: warung soto, kafe modern, pedagang nasi tutug oncom, dan kedai camilan tradisional. Jika ingin berburu kuliner khas Tasik, berjalan kaki ke area pusat kuliner atau meminta rekomendasi resepsionis hotel seringkali memberi hasil terbaik, mereka tahu spot yang lagi hits atau yang memang legendaris di kota. Daftar restoran populer di Tasik (menurut portal wisata) bisa jadi panduan tambahan untuk eksplorasi makan malam. 

Cara Menuju & Akses dari Transportasi Umum

  • Dari Stasiun & Terminal: Cordela Suites relatif dekat dengan stasiun dan terminal—hanya beberapa menit berkendara. Jika kamu tiba via kereta, taksi online (Grab/Gojek) atau taksi lokal adalah pilihan tercepat ke hotel. Estimasi waktu dari stasiun pusat biasanya sekitar 10 menit, tergantung lalu lintas. 

  • Dari Bandara: Jika datang melalui bandara paling dekat (Bandara Cakrabuwana Cirebon atau bandara di sekitar Jawa Barat), perjalanan darat memakan waktu lebih lama; sebaiknya pesan kendaraan sewaan atau rencanakan transportasi publik lebih awal. Hotel biasanya bisa membantu mengoordinasikan antar-jemput jika diminta.

  • Parkir & Kendaraan: Hotel menyediakan area parkir untuk tamu dengan kendaraan pribadi. Jika kamu berkendara sendiri, ingat bahwa pusat kota bisa ramai saat jam pulang kerja — perencanaan waktu penting agar tidak terburu-buru.

Tips Menginap & Hal yang Perlu Diperhatikan

  1. Pesan langsung untuk paket sarapan: Bila sarapan penting bagi Anda, pastikan memilih rate yang sudah termasuk sarapan saat booking. Paket rata-rata memberi nilai lebih. 

  2. Cek promosi: Cordela Suite kerap memiliki promosi musiman; bandingkan rates OTA dan situs resmi agar dapat harga terbaik. 

  3. Minta kamar yang menghadap kota: Kalau kamu ingin melihat aktivitas kota atau sekilas pemandangan alun-alun, saat check-in mintalah kamar yang menghadap ke area pusat.

  4. Periksa fasilitas untuk keluarga: Jika membawa anak, tanyakan akses kolam renang dan kebijakan ekstra bed.

  5. Gunakan waktu sore untuk eksplorasi: Jalan kaki ke alun-alun sore hari untuk merasakan suasana lokal, kemudian kembali bersantai menikmati menu hotel di malam hari.


Cordela Suites Tasikmalaya bekerja sebagai basecamp yang nyaman bagi pelancong yang ingin mengalami Tasikmalaya secara utuh: dari wisata kuliner, jalan-jalan ke alun-alun, hingga kebutuhan bisnis seperti rapat kecil atau acara keluarga. Kelebihan utamanya adalah gabungan lokasi strategis, fasilitas memadai, dan nilai sarapan yang layak dicoba, semua dengan tarif yang bersaing untuk kelasnya. Untuk traveler yang menginginkan hotel yang mudah diakses sekaligus menawarkan kenyamanan modern, Cordela adalah opsi yang pantas dipertimbangkan. 

Menginap di Cordela Suites Tasikmalaya memberikan kombinasi praktis: lokasi pusat kota yang memudahkan eksplorasi, kamar yang rapi untuk istirahat, dan sarapan yang memuaskan sebagai energi memulai hari. Cocok untuk pelancong yang ingin menikmati Tasikmalaya tanpa harus mengorbankan kenyamanan modern. Sebelum memesan, selalu cek ulasan terbaru dan bandingkan harga; lalu siapkan sepatu nyaman untuk berjalan ke alun-alun dan menjelajah kuliner lokal karena sebagian besar pesona kota ini memang terasa paling hidup saat kamu berjalan kaki dan mencicipi langsung.

Saung Pasirangin Tasikmalaya: Surga Kuliner & Panorama di Ketinggian

Bagi para pencinta kuliner dengan ambience alam yang menenangkan, Saung Pasir Angin (kadang disebut “Saung Pasir Angin” atau “Saung Pasirangin”) di Tasikmalaya menghadirkan pengalaman yang tak biasa: saung bambu di atas perbukitan, udara pegunungan yang mengusap pelan, dan panorama city light yang menawan saat malam tiba. Terletak di Desa Banyurasa, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, tempat ini mungkin sedikit terpencil, namun justru itulah yang membuat kunjungan ke sana terasa seperti “melarikan diri sejenak” dari hiruk-pikuk kota. Dalam artikel ini kita akan mengupas secara lengkap: menu andalan yang oke, suasana & view malam yang memikat, posisi dan akses menuju lokasi, serta tips agar kunjunganmu ke Saung Pasir Angin semakin maksimal.

Saung Pasir Angin beralamat di Kampung Pasir Angin, Desa Banyurasa, Kecamatan Sukahening, Kab. Tasikmalaya. Karena berada di kawasan perbukitan, akses menuju ke sana memang tidak se-tepat jalan utama di pusat kota. Jalanan menanjak, sesekali berkelok, dan suasana semakin terasa senyap saat semakin mendekat ke lokasi. Namun justru dari sana tersaji pemandangan yang sulit dilupakan: hamparan sawah, pepohonan hijau, lembah yang terlindung dan setelah matahari mulai tenggelam—gemerlap lampu kota di bawah sana membentuk city light yang spektakuler. 

Untuk mencapai Saung Pasir Angin, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau motor. Jika Anda berkendara dari arah kota Tasikmalaya, arahkan ke Kecamatan Sukahening lalu ke Desa Banyurasa. Waktu tempuh bisa berbeda-beda tergantung kondisi jalan dan cuaca, namun secara umum disarankan datang pada sore hari agar tiba menjelang malam dan bisa menikmati pemandangan city light. Karena akses menanjak dan agak terpencil, disarankan untuk mengecek kondisi kendaraan serta persiapkan sedikit lebih awal. Keramahan tempat ini tampak dari fakta bahwa tidak ada tiket khusus masuk, hanya biaya parkir ringan. 

Menu yang Oke: Kopi, Makanan Ringan & Hidangan Berat

Menikmati pemandangan tanpa kudapan terasa kurang lengkap. Saung Pasir Angin menyadari hal tersebut dan menawarkan pilihan menu yang variatif. Berdasarkan liputan lokal, pengunjung dapat menemukan menu seperti kopi, teh hangat, jahe hangat, singkong goreng, serta makanan berat seperti nasi liwet, ayam goreng, ikan bakar. Suasana saung bambu yang alami menambah kenikmatan saat menyeruput kopi atau menikmati cemilan sambil memandang lampu kota di bawah.

Bagi yang datang bersama keluarga atau teman, makanan berat dapat menjadi pilihan santai sambil bercengkerama. Menu ringan seperti singkong goreng atau camilan cocok untuk sambil nongkrong sore menunggu senja. Harga disebut “terjangkau”, yang membuat Saung Pasir Angin bukan hanya destinasi estetis tapi juga ramah bagi berbagai kalangan. 

Pemandangan dengan City Light yang Indah di malam hari

Salah satu daya tarik utama Saung Pasir Angin adalah suasana alam yang menenangkan. Sejak awal tempat ini memang lahir dari lahan berkebun sayuran di ketinggian, kemudian dikembangkan menjadi warung kopi dengan view luar biasa. Saat sore mulai menjelang malam, udara pegunungan menjadi lebih dingin, cahaya senja berganti dengan lampu kota yang bermunculan satu-satu di kejauhan. Lokasi yang sedikit menanjak dan hemanya menghadap lembah membuat panorama city light makin apik. 

Konsep saung bambu dan gazebo-gazebo kecil di tepi perbukitan menjadikan tempat ini cocok untuk acara santai: nongkrong dengan teman, berkumpul keluarga, atau bahkan sebagai momen romantis bersama pasangan. Spot-spot foto Instagramable juga tersedia, makin melengkapi pengalaman. 

Meskipun posisi Saung Pasir Angin agak tersembunyi dibanding warung kopi biasa di pinggir jalan utama, lokasi tersebut justru menambah eksklusivitas dan ketenangan. Karena berada sedikit menjauh dari keramaian, pengunjung bisa merasakan udara yang lebih bersih, pemandangan yang lebih leluasa, dan suasana yang lebih santai. Kombinasi antara venue kuliner dan spot wisata membuat kunjungan ke sana tak sekadar makan-minum, melainkan pengalaman.

Menurut pemiliknya, tempat ini awalnya adalah kebun sayuran, namun karena pemandangannya bagus dan kondisi ketinggiannya menarik, kemudian dikembangkan menjadi destinasi nongkrong dan kuliner.. Dengan demikian, kunjungan ke Saung Pasirangin bisa terasa seperti liburan ringan, duduk di saung tinggi, menikmati kopi hangat, memandangi lampu kota yang berkedip di kejauhan dan menikmati udara sejuk pegunungan.

Tips Kunjungan: Agar Pengalaman Makin Optimal

  • Datang saat sore menjelang malam: agar bisa menyaksikan perpaduan senja dan city light yang memukau.

  • Gunakan kendaraan yang layak: karena akses menanjak dan jalanan bisa agak menantang, pastikan kendaraan dalam kondisi baik.

  • Parkir dan fasilitas dasar: tempat ini menyediakan area parkir, toilet, dan mushola — memudahkan kunjungan meskipun berada di lokasi agak terpencil.

  • Pilih tempat duduk yang menghadap lembah atau kota: agar pemandangan optimal.

  • Saat malam tiba, bawa jaket atau selimut ringan: udara pegunungan bisa cukup dingin.

  • Hemat waktu: jika datang bersama kelompok atau keluarga besar, datang lebih awal agar mendapatkan tempat terbaik, terutama di akhir pekan yang cenderung ramai.

Saung Pasir Angin bukan sekadar tempat makan atau ngopi biasa. Tempat ini menyatukan unsur kuliner, alam, panorama ketinggian, dan ketenangan dalam satu paket. Menu makanan yang variatif dan terjangkau, suasana saung bambu yang alami, serta pemandangan city light di malam hari menjadikannya destinasi menarik bagi siapa pun yang ingin “melarikan diri” sejenak dari rutinitas. Walaupun berada di lokasi yang agak terpencil, justru itu yang membuat kunjungan ke sini terasa spesial. Jadi, saat Anda mencari tempat untuk santai, menikmati kopi, atau hanya menatap lampu kota dari ketinggian, Saung Pasir Angin layak masuk dalam daftar kunjungan Anda di Tasikmalaya.

Sunday, October 12, 2025

La Boutique Tintin di Brussel: Jejak Petualangan Hergé di Jantung Belgia

 


Bagi penggemar komik klasik Eropa, nama Tintin sudah pasti memantik nostalgia. Komik ini tentang wartawan muda yang berpetualangan lintas benua, kapal bajak laut, piramida Mesir, bersama anjing putihnya yang setia bernama Snowy. Tapi tahukah kamu bahwa di pusat kota Brussel, tempat kelahiran Tintin, ada sebuah toko khusus yang menjadi surga bagi para penggemarnya? 

Tempat itu bernama La Boutique Tintin, atau lebih dikenal dengan Tintin Shop Brussels.

Berada di jantung ibu kota Belgia, toko ini bukan sekadar tempat menjual suvenir. Ia adalah ruang penuh kenangan, di mana imajinasi masa kecil bertemu dengan sejarah komik yang mendunia. Begitu kamu melangkah masuk, kamu seolah terlempar ke dalam panel-panel karya Hergé yang hidup.

Pesona Unik Tintin Shop

Toko ini terletak di Rue de la Colline No. 13, hanya beberapa langkah dari Grand Place, lapangan utama Brussel yang megah dan dikelilingi bangunan klasik bergaya gotik. Dari luar, fasad Tintin Shop tampak sederhana: jendela besar menampilkan patung Tintin dan Snowy, sementara logo kotak dengan tulisan “Tintin” terpampang di depan pintu. Namun, begitu kamu membuka pintu kaca dan masuk ke dalam, dunia berubah seketika.

Di dalam toko, setiap sudut terasa seperti museum mini. Dindingnya dipenuhi dengan poster-poster dari seri “The Adventures of Tintin”, mulai dari “The Secret of the Unicorn” hingga “Explorers on the Moon”. Rak-rak kayu berjejer rapi menampilkan berbagai figur karakter, miniatur kendaraan, patung resin Tintin, Captain Haddock, dan Professor Calculus, hingga replika pesawat dan kapal dari kisah aslinya.

Bagi kolektor sejati, bagian paling menggoda adalah rak kaca di tengah ruangan yang berisi figur edisi terbatas. Harga bisa mencapai puluhan hingga ratusan euro, tergantung tingkat kelangkaan dan detail produksinya. Meski mahal, banyak pengunjung yang menganggapnya sebagai investasi sentimental dan sebuah penghormatan pada karya Hergé yang abadi.

Lebih dari Sekadar Toko

Meskipun secara teknis ini adalah toko, banyak pengunjung yang menganggapnya seperti museum mini Tintin. Tidak ada tiket masuk, tidak ada pemandu, tapi atmosfernya mampu membuat siapa pun berlama-lama.

Para staf di sini ramah dan sangat menguasai dunia Tintin. Mereka bisa bercerita tentang edisi langka, menjelaskan versi terjemahan dari buku-buku Tintin yang diterbitkan dalam puluhan bahasa, bahkan membantu mencarikan koleksi yang mungkin kamu pikir sudah tidak ada lagi di pasaran.

Di beberapa bagian, kamu juga bisa menemukan pameran singkat seperti sketsa asli Hergé yang direproduksi dengan kualitas tinggi, atau foto-foto proses kreatif saat membuat komik Tintin pertama kali di tahun 1929. Suasana yang tenang membuat pengalaman ini semakin magis, seolah kamu sedang berkunjung ke ruang kerja sang maestro komik itu sendiri.

Barang-Barang yang Bisa Kamu Bawa Pulang

Salah satu daya tarik utama La Boutique Tintin adalah keragaman barang dagangannya. Tidak hanya untuk kolektor dewasa, tapi juga anak-anak dan wisatawan biasa yang sekadar ingin membawa pulang sedikit nostalgia. Berikut beberapa kategori menarik yang bisa kamu temukan di sana:

  • Buku & Album Komik Tintin
    Semua seri petualangan Tintin tersedia dalam berbagai bahasa. Versi bahasa Inggris, Prancis, hingga Belanda bisa kamu pilih sesuai preferensi. Bagi kolektor, edisi first print atau hardcover deluxe jadi buruan utama.

  • Figur Koleksi & Miniatur
    Figur Tintin, Snowy, Captain Haddock, Thomson & Thompson, dan Profesor Calculus tersedia dalam berbagai ukuran. Miniatur kapal Unicorn dan roket merah-putih dari Explorers on the Moon juga menjadi favorit pengunjung.

  • Merchandise Unik
    Dari mug, tote bag, hingga kaus bertema Tintin, semuanya dijual dengan desain eksklusif. Produk-produk ini dibuat langsung di bawah lisensi resmi Hergé Foundation, sehingga kualitas dan orisinalitasnya terjamin.

  • Souvenir Premium
    Bagi penggemar berat, ada juga jam tangan, perhiasan, hingga ukiran logam bertema Tintin yang dikemas elegan dan cocok dijadikan hadiah untuk sesama pecinta komik.

Setiap barang di toko ini memiliki nilai estetika tinggi, karena dirancang dengan prinsip “faithful to the art of Hergé”. Jadi, meskipun kamu bukan kolektor, kamu tetap akan menikmati proses memilih barang yang seolah membawa pulang sebagian dari dunia Tintin itu sendiri.

Cara Menuju Tintin Shop di Brussel

Lokasi Tintin Shop sangat strategis, menjadikannya mudah dijangkau oleh wisatawan. Karena berada di pusat kota Brussel, kamu bisa datang dengan berbagai moda transportasi:

Dengan Kereta (Train):
Naiklah kereta menuju Bruxelles-Central (Brussels Central Station). Dari stasiun ini, Tintin Shop hanya berjarak sekitar 5 menit berjalan kaki. Cukup keluar dari pintu utama, lalu berjalan menuju arah Grand Place. Kamu akan menemukan Rue de la Colline di sisi utara alun-alun.

Dengan Metro:
Kamu juga bisa menggunakan jalur metro. Berhenti di Stasiun Gare Centrale atau De Brouckère, keduanya berjarak kurang dari 10 menit jalan kaki dari toko.

Dengan Bus atau Tram:
Beberapa jalur bus dan tram berhenti di area Grand Place / Gare Centrale. Dari sana, tinggal menelusuri jalan kecil penuh toko dan kafe khas Belgia.

Dengan Berjalan Kaki:
Kalau kamu sedang menjelajahi pusat kota Brussel, hampir semua destinasi wisata, seperti Grand Place, Manneken Pis, dan Galeries Royales Saint-Hubert, bisa dicapai dengan berjalan kaki dari Tintin Shop. Letaknya benar-benar di tengah-tengah zona turistik.

Dengan Mobil:
Jika kamu membawa kendaraan pribadi, perlu diketahui bahwa area ini termasuk zona parkir berbayar (zona oranye di Brussel). Tarif parkir sekitar €5 untuk dua jam, tergantung waktu dan hari. Ada beberapa tempat parkir umum di sekitar Grand Place atau di Rue du Marché aux Herbes.


Jam Buka & Informasi Praktis

Untuk memastikan kunjunganmu berjalan lancar, berikut jam buka rata-rata Tintin Shop:

  • Senin: 12.00 – 18.00

  • Selasa – Sabtu: 10.00 – 18.00

  • Minggu: 11.00 – 17.00 (kadang sampai 18.00 pada musim ramai)

Alamat lengkapnya adalah:
La Boutique Tintin
13, Rue de la Colline, 1000 Bruxelles, Belgia
Telepon: +32 (0)2 514 51 52

Yang menarik, tidak ada tiket masuk. Ini adalah toko, bukan museum. Jadi, kamu bisa bebas masuk, berfoto, menjelajahi, bahkan hanya sekadar menikmati atmosfer nostalgia tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun, kecuali kamu tergoda belanja.

Sensasi Nostalgia dan Kebanggaan Belgia

Bagi warga Belgia, Tintin bukan hanya karakter fiksi, ia adalah bagian dari identitas nasional. Banyak generasi tumbuh dengan membaca petualangannya, dan toko ini menjadi simbol bagaimana budaya pop Belgia bisa menembus batas dunia.

Kamu akan sering mendengar wisatawan berkata,

“Datang ke Brussel tanpa mampir ke Tintin Shop rasanya seperti ke Paris tanpa melihat Menara Eiffel.”

Begitulah posisi Tintin Shop di hati penggemar komik Eropa. Ia bukan tempat wisata besar, tapi justru di situlah letak keistimewaannya: kecil, hangat, penuh kenangan, dan autentik.

Tips Kunjungan

Beberapa tips ringan agar pengalamanmu lebih berkesan:

  • Datang pagi hari atau menjelang sore agar suasana tidak terlalu ramai.

  • Jika kamu kolektor, tanyakan edisi terbatas yang tidak dipajang karena kadang mereka menyimpannya di gudang.

  • Jangan lupa membawa tas belanja ekstra; produk Tintin sering kali menggoda untuk dibeli lebih dari satu.

  • Kalau kamu ke Hergé Museum di Louvain-la-Neuve, simpan struk belanja dari Tintin Shop, kadang mereka memberi potongan harga atau souvenir tambahan bagi pengunjung yang datang ke dua tempat tersebut.

Mengunjungi Tintin Shop di Brussel bukan sekadar belanja suvenir. Ini adalah perjalanan kecil menembus waktu, kembali ke masa ketika petualangan Tintin menemani hari-hari kita.

Dari rak buku hingga rak toko, dari tinta di atas kertas hingga wujud nyata di etalase kaca, Tintin tetap menjadi simbol rasa ingin tahu, keberanian, dan optimisme yang tak lekang oleh zaman.

Jadi, saat kamu berkunjung ke Brussel, sempatkanlah mampir ke La Boutique Tintin. Siapa tahu, begitu keluar dari pintu toko, kamu akan merasa sedikit seperti Tintin sendiri, siap memulai petualangan baru di dunia nyata.


Museum Kereta Api Ambarawa: Panduan Lengkap Wisata


Bagi pecinta sejarah dan nostalgia, Museum Kereta Api Ambarawa bukan sekadar tempat wisata. Ia adalah potongan waktu yang hidup kembali di antara denting roda besi dan aroma kayu tua yang masih tercium dari lokomotif uap berusia lebih dari seabad. Terletak di sebuah kota kecil nan sejuk di lereng Gunung Ungaran, museum ini menyimpan cerita panjang tentang perjalanan transportasi di Indonesia, mulai dari masa kolonial Belanda hingga era modern sekarang.

Begitu kaki menjejak halaman depan museum, suasana jadul langsung menyergap. Bangunan utamanya masih mempertahankan arsitektur asli peninggalan Belanda: dinding tebal, jendela besar dengan kisi kayu, dan atap tinggi berlapis genting merah. Satu hal yang mencuri perhatian adalah tulisan besar “AMBARAWA” di papan stasiun, huruf-huruf klasik yang seperti membawa pengunjung menembus lorong waktu ke awal abad ke-20.

Sekilas Sejarah: Dari Stasiun Kolonial Menjadi Museum Bersejarah

Sebelum menjadi museum, tempat ini dulu bernama Stasiun Willem I, dibangun pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Stasiun ini memiliki peran strategis karena menghubungkan Semarang dengan Magelang dan Yogyakarta, dua kota penting di masa itu.

Namun, seiring waktu dan berkembangnya jalur transportasi modern, jalur kereta ini berhenti beroperasi. Untungnya, pemerintah tidak membiarkan sejarah itu hilang begitu saja. Pada 8 April 1976, stasiun ini resmi diubah menjadi Museum Kereta Api Ambarawa — tempat menyimpan koleksi lokomotif dan gerbong bersejarah dari berbagai penjuru Indonesia.

Kini, di bawah pengelolaan PT KAI, museum ini menjadi satu-satunya tempat di Indonesia yang masih mengoperasikan lokomotif uap bergerigi (cogwheel steam locomotive) yang langka. Tak heran, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang hanya untuk menyaksikan langsung bagaimana lokomotif tua ini masih bisa menderu gagah di atas rel.

Keunikan yang Tak Ditemui di Museum Lain

Museum Kereta Api Ambarawa punya daya tarik yang unik dan sulit ditemukan di tempat wisata lain. Beberapa di antaranya bahkan tergolong langka di Asia Tenggara.

Berikut beberapa hal menarik yang wajib kamu tahu (dan rasakan langsung!):

1. Koleksi Lokomotif Tua dari Berbagai Era

Ada lebih dari 20 lokomotif di sini — sebagian besar adalah lokomotif uap buatan Jerman, Belanda, dan Inggris. Beberapa di antaranya masih bisa beroperasi, sementara lainnya dipajang megah di halaman museum. Lokomotif nomor B 2502 dan B 2503, misalnya, merupakan kebanggaan museum. Mesin ini masih digunakan untuk tur kereta wisata yang menempuh rute Ambarawa–Tuntang, melewati pemandangan sawah, perbukitan, dan Danau Rawa Pening.

2. Rel Bergerigi yang Langka

Salah satu ciri khas Ambarawa adalah rel bergerigi (rack railway system) yaitu teknologi langka yang dulu digunakan untuk menaklukkan jalur menanjak antara Ambarawa–Bedono. Rel ini memiliki gigi di tengah-tengah yang berfungsi membantu roda lokomotif menapak kuat di tanjakan curam. Di Asia, sistem seperti ini hanya bisa ditemukan di segelintir tempat, dan Ambarawa adalah salah satunya!

3. Bangunan Asli dan Interior Autentik

Semua elemen di bangunan utama museum dibiarkan dalam kondisi asli: meja tiket kayu, kursi besi di ruang tunggu, hingga papan jadwal keberangkatan yang masih bertuliskan nama-nama kota lama seperti "Magelang", "Temanggung", dan "Semarang". Setiap sudutnya fotogenik sehingga tidak heran jika tempat ini juga jadi spot favorit untuk foto prewedding atau konten Instagram.

4. Miniatur dan Diorama Jalur Kereta

Di dalam ruang pameran utama, pengunjung bisa melihat miniatur kereta api lengkap dengan lintasan, stasiun mini, dan pegunungan kecil. Diorama ini menggambarkan bagaimana jaringan rel kereta membentang di masa kolonial, mulai dari pesisir utara Jawa hingga ke pedalaman.

5. Tur Edukatif dan Museum Interaktif

Selain melihat, kamu juga bisa belajar langsung tentang cara kerja mesin uap, sistem rel bergerigi, hingga proses pemeliharaan lokomotif tua. Bagi anak-anak, museum ini jadi tempat yang seru karena ada area edukasi interaktif dan spot foto bertema masinis kecil yang bisa dipakai untuk pengalaman mini jadi petugas kereta api.

Naik Kereta Sejarah: Pengalaman Sekali Seumur Hidup

Inilah bagian paling ditunggu-tunggu: kesempatan untuk naik langsung kereta uap bersejarah

Museum Kereta Api Ambarawa menawarkan dua jenis perjalanan wisata, tergantung ketersediaan lokomotif dan jadwal:

1. Rute Ambarawa–Tuntang

Rute ini paling populer karena masih aktif beroperasi secara rutin. Perjalanan sejauh 7 km ditempuh sekitar 30 menit sekali jalan melewati pemandangan pedesaan khas Jawa Tengah: sawah hijau, pepohonan kelapa, dan gemericik air dari Danau Rawa Pening.

Kereta yang digunakan biasanya lokomotif uap seri B 2502 atau diesel antik buatan Belanda. Begitu kereta berjalan, suara “chuff-chuff” dari mesin uap berpadu dengan semilir angin menciptakan sensasi nostalgia yang sulit digambarkan dengan kata-kata.

2. Rute Ambarawa–Bedono

Ini rute spesial karena melintasi jalur tanjakan dengan rel bergerigi. Namun, perjalanan ini tidak beroperasi setiap hari dan hanya dibuka saat ada pemesanan khusus, biasanya untuk rombongan wisatawan atau event tertentu. Rutenya lebih menantang, dan pemandangannya lebih dramatis karena melewati lembah, jembatan besi tua, dan punggungan bukit dengan panorama menakjubkan.

Harga Tiket & Jadwal Operasional

Berikut informasi praktis buat kamu yang ingin berkunjung:

  • Tiket Masuk Museum:

    • Dewasa: Rp 20.000

    • Anak-anak: Rp 10.000
      (harga bisa berubah tergantung kebijakan PT KAI Wisata)

  • Tiket Kereta Wisata Ambarawa–Tuntang:

    • Rp 50.000–Rp 100.000 per orang

    • Jadwal keberangkatan biasanya pukul 10.00, 12.00, dan 14.00 WIB, tergantung kondisi dan ketersediaan lokomotif.

  • Jam Operasional Museum:

    • Setiap hari pukul 08.00–16.00 WIB

Disarankan datang pagi hari agar bisa menikmati seluruh area dengan tenang, sekaligus mendapatkan spot foto dengan pencahayaan terbaik.

Cara Menuju Museum Kereta Api Ambarawa

Museum ini berlokasi di Jl. Stasiun No.1, Panjang Lor, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sekitar 45 km dari Kota Semarang

Ada beberapa cara mudah untuk mencapai lokasi:

1. Dari Semarang

  • Dengan mobil pribadi: Ambil rute Tol Semarang–Bawen, keluar di gerbang Bawen, lalu lanjut ke arah Ambarawa (sekitar 10 menit).

  • Dengan transportasi umum: Dari Terminal Banyumanik atau Ungaran, naik bus jurusan Magelang/Yogyakarta, turun di terminal Ambarawa, lalu lanjut ojek atau becak sekitar 5 menit ke museum.

2. Dari Yogyakarta atau Magelang

  • Naik bus arah Semarang, turun di Ambarawa. Dari terminal, kamu bisa naik ojek menuju lokasi museum. Perjalanan dari Yogyakarta biasanya memakan waktu 2,5–3 jam, tergantung kondisi lalu lintas.

3. Dengan Kereta + Mobil

Karena jalur kereta menuju Ambarawa sudah tidak aktif untuk rute reguler, kamu bisa naik kereta ke Stasiun Semarang Tawang atau Poncol, kemudian lanjutkan perjalanan dengan mobil sewaan atau travel sekitar 1 jam.


Spot Foto & Aktivitas Seru di Dalam Museum

Museum Kereta Api Ambarawa adalah surganya para pecinta fotografi dan penikmat sejarah. Berikut beberapa spot terbaik yang wajib kamu datangi:

1. Peron Utama

Tempat paling ikonik di museum. Rel-rel tua, tiang besi tinggi, dan latar belakang gunung menjadikan peron ini sempurna untuk foto bernuansa vintage.

2. Gerbong Tua

Di beberapa gerbong, kamu boleh masuk dan berfoto di dalamnya. Interior kayu klasik dan kursi empuk jadul memberi sensasi seperti duduk di kereta zaman kolonial.

3. Taman Lokomotif

Halaman luas di area belakang museum dipenuhi lokomotif yang dipajang rapi. Setiap mesin dilengkapi papan informasi tentang asal-usul dan tahun produksinya.

4. Kafe Bergaya Retro

Beberapa kafe di sekitar museum juga mengusung tema jadul, lengkap dengan interior kayu dan ornamen lokomotif. Cocok untuk melepas lelah sambil menyeruput kopi Ambarawa yang terkenal aromatik.

Tips Berkunjung Agar Maksimal

  • Datang lebih awal (sekitar pukul 08.00–09.00) agar tidak terlalu ramai dan bisa ikut sesi pertama kereta wisata.

  • Gunakan pakaian nyaman, terutama sepatu tertutup, karena beberapa area masih berupa batu kerikil atau rel logam.

  • Bawa kamera atau HP full baterai, karena spot foto di sini luar biasa banyak.

  • Jika ingin naik kereta uap, sebaiknya cek jadwal dulu di akun resmi PT KAI Wisata atau telepon langsung ke pengelola museum.

  • Untuk pengalaman lebih spesial, datanglah saat akhir pekan karena biasanya ada atraksi mesin uap dioperasikan langsung oleh petugas museum.

Menjelajahi Museum Kereta Api Ambarawa adalah pengalaman yang menyentuh sisi sentimental siapa pun yang datang. Di sana, kamu tidak sekadar melihat koleksi benda tua, tetapi benar-benar merasakan denyut sejarah yang hidup lewat deru mesin uap, bunyi peluit lokomotif, dan senyum para pengunjung yang larut dalam nostalgia.

Setiap langkah di museum ini adalah undangan untuk menghargai perjalanan panjang bangsa dalam membangun transportasi dan peradaban. Dan ketika kereta wisata mulai bergerak perlahan, kamu mungkin akan sadar: di balik gumpalan asap putih yang mengepul itu, ada cerita lama yang terus berputar, sama seperti roda besi yang tak pernah berhenti melaju di rel waktu.


Sunday, October 5, 2025

KBA Sungai Jawi: Bukti Nyata Membesarkan Anak Butuh Dukungan Satu Kampung

 

sumber: unsplash

Malam ini saya membacakan sebuah buku cerita berjudul It Takes a Village untuk anak saya. Buku ini ditulis oleh mantan First Lady Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton, dengan kisah yang sederhana namun sarat makna.

Cerita di dalamnya menggambarkan sebuah desa yang berusaha membangun taman bermain. Prosesnya tidak hanya melibatkan orang dewasa, tetapi seluruh warga ikut serta: ada yang menyiapkan kayu, ada yang merakit, ada yang menanam bunga, hingga ada yang menjaga agar taman itu tetap bersih dan aman.

Saat membacakan cerita, sesekali saya memperhatikan reaksi anak saya, matanya membulat penasaran atau kadang mulutnya membentuk huruf O, seru dan penuh keingintahuan. Setelah akhirnya saya mencapai halaman terakhir dan baru saja selesai menutup buku, tangan kecil anak saya langsung menggamit lengan saya. 

“Kenapa harus banyak orang ikutan ya, Ma? Bukannya bikin taman bisa sendirian?” tanya anak saya dengan muka penasaran.

Saya tersenyum, “kalau cuma satu orang, taman itu mungkin tetap akan jadi, tapi lama sekali. Dan belum tentu hasilnya seindah yang kamu lihat di buku ini. Kalau semua ikut, lebih cepat, lebih bagus, dan semua merasa memiliki.”

Anak saya mengangguk-angguk, rambut keritingnya bergoyang lincah, tak lama ia menguap, merebahkan tubuhnya lalu matanya pelan-pelan terpejam. Setelah ia tertidur, saya masih duduk di sisi ranjangnya, merenung. 

Bukankah konsep yang sama berlaku juga dalam membesarkan anak? 

sampul buku cerita It Takes A Village karya Hillary Clinton (sumber: simonandschuster)

Pepatah “it takes a village to raise a child” mengingatkan kita bahwa membesarkan anak bukan hanya tugas orang tua, melainkan hasil kerja bersama seluruh komunitas yang memberi dukungan, rasa aman, dan kesempatan untuk tumbuh. Orang tua memang menjadi ujung tombak, tetapi peran orang lain di sekitar anak sama pentingnya.

Anak butuh sekolah yang mendukung, lingkungan yang aman, udara bersih, akses kesehatan, hingga kesempatan bermain dan berkembang. Jadi, “desa” dalam pepatah itu sebenarnya bukan sekadar desa secara fisik, melainkan ekosistem utuh di sekitar anak.

Awalnya konsep it takes a village terasa seperti dongeng manis dalam buku cerita. Tapi siapa sangka, saya menemukan wujud nyatanya di sebuah kampung di Pontianak, Kalimantan Barat. Namanya Sungai Jawi.

Sungai Jawi: Potret Nyata It Takes a Village to Raise a Child

Kampung Berseri Astra (KBA) Sungai Jawi bukan sekadar nama program. Ia adalah bukti bahwa sebuah komunitas bisa menjadi tempat ideal untuk membesarkan anak-anak sekaligus mensejahterakan warganya. Caranya adalah dengan menggerakkan empat pilar utama: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan yang saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain.

Di sini, konsep desa atau kampung yang kompak bukan sekadar jargon. Astra dan masyarakat bahu-membahu membangun Sungai Jawi menjadi kampung modern yang tetap menjaga identitas lokal, sekaligus menumbuhkan kemandirian.

Sebelum lanjut, saya perlu cerita sedikit. KBA adalah singkatan dari Kampung Berseri Astra. Ini program pengembangan kampung binaan dari Astra yang fokus pada empat pilar CSR.

CSR sendiri, atau Corporate Social Responsibility, artinya tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan, bukan hanya soal bisnis. Lewat CSR, Astra ingin hadir di tengah warga, membangun bukan hanya jalan dan jembatan, tapi juga kualitas hidup.

Empat pilar CSR Astra yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan menjadi fondasi KBA Sungai Jawi.

KBA Sungai Jawi (sumber: RUAI TV)

Sungai Jawi: Heterogen, Penuh Tantangan tetapi Kaya Potensi

Sungai Jawi unik karena adanya keberadaan pendatang dari Jawa dan Madura yang hidup berdampingan dengan masyarakat lokal, sehingga kampung ini tumbuh dengan wajah heterogen yang kaya akan budaya, bahasa, dan tradisi.

Kondisi ini bisa jadi tantangan, karena keberagaman butuh ruang untuk kohesi sosial. Tapi juga jadi peluang akan kolaborasi lintas budaya bisa memperkaya kampung.

Saya sempat membuka data kependudukan tahun 2020. Ternyata, ada 11.186 jiwa atau 33,3% penduduk Sungai Jawi yang masih usia anak-anak. Bayangkan, sepertiga dari seluruh penduduk adalah anak-anak, generasi yang kelak menentukan wajah kampung ini.

Selain itu, Sungai Jawi juga dikenal dengan budaya gotong royongnya. Hampir setiap kegiatan selalu ramai, entah kerja bakti membersihkan parit, lomba memancing, atau sekadar mempercantik lingkungan dengan mural. Modal sosial inilah yang membuat Sungai Jawi bisa bergerak bersama.

Area pariwisata Sungai Jawi (sumber: Antara Kalbar)

Masyarakat Sungai Jawi yang beragam dan memiliki banyak anak menghadapi tantangan besar, yaitu bagaimana memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, aman, dan punya masa depan cerah. Tantangan itu dijawab dengan cara khas mereka, yaitu lewat kolaborasi.

Di Sungai Jawi, inisiatif warga menjadi fondasi penting. Selain memasang rambu aman berlalu lintas, mereka aktif menggelar edukasi bagi anak-anak tentang keselamatan berkendara. Lingkungan pun terjaga karena kerja bakti rutin, membuat suasana kampung bersih, asri, dan nyaman untuk tumbuh kembang anak.

Tak berhenti di sana, warga juga mengembangkan kebun tanaman obat keluarga atau TOGA. Kebun ini bukan hanya menyediakan obat tradisional, tetapi juga menjadi ruang belajar sehat bagi anak sekolah. Bahkan, lomba memancing lele rutin diadakan sebagai ajang silaturahmi, menanamkan nilai kebersamaan sejak dini.

Kolaborasi Warga dan Astra Mengubah Wajah Sungai Jawi

logo Kampung Berseri Astra

Warga Sungai Jawi punya tantangan besar: bagaimana memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan punya masa depan cerah. Dengan masyarakat yang beragam, dari penduduk lokal hingga pendatang Jawa-Madura, mereka memilih menjawab tantangan itu dengan gotong royong. Kebersamaan inilah yang menjadi nafas utama kampung.

Namun, warga tidak berjalan sendiri. Astra hadir memberikan dukungan yang melengkapi langkah mereka. Melalui program Posyandu, balita bisa dipantau pertumbuhannya, diberi vitamin, dan lebih terjamin kesehatannya. Bazar murah pun digelar, membuat kebutuhan pokok lebih terjangkau bagi keluarga.

Selain itu, kampanye keselamatan berkendara digalakkan dengan pemasangan rambu-rambu edukatif. Langkah sederhana ini membuat jalan kampung lebih aman, sekaligus menanamkan budaya tertib lalu lintas sejak dini pada anak-anak. Sungai Jawi pun semakin ramah bagi tumbuh kembang generasi mudanya.

Tidak ketinggalan, Astra juga memperkuat ekonomi warga melalui UKM opak dan rengginang. Dengan modal, alat produksi, dan pendampingan, usaha kecil ini berkembang pesat. Hasilnya bukan hanya menambah penghasilan keluarga, tapi juga membuka peluang kerja baru, menjadikan Sungai Jawi kampung yang produktif sekaligus penuh harapan.

Dari Kampung Kumuh Menjadi Desa Layak Anak

KBA Sungai Jawi (sumber: RUAI TV)

Perubahan pun terlihat nyata. Lingkungan yang dulu kumuh kini bersih dan rapi, menjelma menjadi kampung berseri. Posyandu yang teratur meningkatkan kesehatan ibu dan anak, sementara kesadaran berlalu lintas tumbuh sehingga jalan lebih tertib. Produk UKM mulai dipasarkan lebih luas, membantu keluarga mendapatkan penghasilan tambahan.

Gotong royong warga berpadu dengan dukungan Astra melahirkan KBA Sungai Jawi, contoh nyata kolaborasi masyarakat dan perusahaan. Kampung ini kini bersih, sehat, cerdas, dan produktif. Anak-anak, yang jumlahnya sepertiga dari penduduk, tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan penuh harapan. Seperti kisah It Takes A Village, perubahan besar terwujud karena semua pihak terlibat.

Sungai Jawi membuktikan bahwa membangun masa depan anak berarti membangun komunitasnya. Butuh satu desa untuk mewujudkannya, desa yang mendukung semua anak tanpa terkecuali. Astra, melalui KBA, berkomitmen menghadirkan lingkungan layak anak di Sungai Jawi. Sebuah kampung yang memberi masa depan lebih baik bagi generasi penerusnya. #APAxKBN2025


Referensi:

  • https://www.suarapemredkalbar.com/read/advertorial/28052019/warga-sungai-jawi-sambut-gembira-bazar-murah-paket-sembako-astra-group-kalbar

  • https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/2024/assets/files/2024/Daftar-Kampung-Berseri-Astra.pdf