Sunday, May 17, 2020

Review: Pelajaran Hidup dari The World of the Married


Bukan sekadar drama pelakor, the World of the Married memberikan banyak pelajaran hidup


Drama Korea (drakor) The World of the Married (TWOTM) besutan JTBC yang menjadi perbincangan sejak awal tayang, menutup episode final dengan rating tertinggi sepanjang sejarah TV kabel di Korea Selatan. Bukan sesuatu yang aneh, drama ini benar-benar memberikan cerita yang tidak bisa ditebak dan penuh plot twist sepanjang episodenya. Menonton setiap episode TWOTM tidak memberi ruang penonton untuk berpaling sedetikpun, karena setiap adegannya sangat bermakna walaupun tanpa dialog. Saya sendiri merasakannya terutama di episode 10, apalagi di menit-menit akhir. 

TWOTM memang konsisten mencatat rating tinggi sejak episode pertama, dan terus memiliki rating dua digit di episode ketiga sampai terakhir pada tanggal 16 Mei kemarin. Tidak hanya itu, di Indonesia pun, setiap akhir pekan TWOTM selalu memuncaki trending topic twitter. Banyak orang Indonesia yang sebelumnya tidak tertarik mengikuti drakor, penasaran dengan drama ini dan memutuskan menontonnya. Saya sendiri yang sudah sekitar satu tahun tidak menonton drakor, akhirnya turun gunung juga karena melihat seringnya berseliweran di timeline haha.

Adaptasi dari serial BBC UK - Doctor Foster

TWOTM diadaptasi dari serial Doctor Foster yang ditayangkan BBC UK. Apabila Doctor Foster terdiri dari dua musim dengan total episode 10, maka TWOTM memiliki jumlah 16 episode. Menilik dari posternya yang terfokus akan adanya darah pada cincin pernikahan, sudah terlihat garis besar cerita yang akan terpusat pada dunia pernikahan. Serial Koreanya memiliki fokus pada pasangan menikah yang tinggal di kota kecil Gosan, tidak hanya pada masalah sang tokoh utama seperti serial aslinya. Perbedaan tersebut membuat drakor ini memiliki banyak pelajaran hidup yang dapat ditarik.

Postingan ini mungkin mengandung spoiler, karena mengandung semua yang terjadi dari episode awal sampai terakhir. Jadi, silakan berhenti di sini apabila belum menonton drakornya dan tidak mau tahu lebih jauh ya.

Mengakui Kesalahan Bukan Berarti Lemah, Melainkan Awal dari Berdamai dengan Diri Sendiri

ki-ka Da Kyung, Ye Rim dan Sun Woo

Ji Sun Woo, Yeo Da Kyung dan Go Ye Rim terlihat sebagai wanita yang kuat dengan pendirian masing-masing yang sulit digoyahkan. Ketiga wanita ini berusaha mempertahankan harga diri masing-masing, dengan berbagai cara, yang akhirnya malah menjerumuskan mereka pada penderitaan lain. Saat kita mampu mengakui kelemahan diri, jalan menuju kedamaian hidup pun tercipta. Ketiga wanita ini contohnya. 



Ji Sun Woo yang tidak lagi memiliki keluarga, hanya punya Joon Young sang anak, berusaha sekuat tenaga mempertahankan keberadaan sang anak di sisinya. Keinginannya ini diwujudkan dengan berbagai cara, mulai dari memastikan Tae Oh sang mantan suami menjauh dari hidup anaknya (dengan membuat sandiwara yang hampir menewaskan dirinya), melabrak pembuat gosip yang mengganggu pikiran anaknya (yang ujung-ujungnya justru membuat sang anak malu), menyalahkan rekan psikiaternya karena menyembunyikan konsultasi yang dilakukan Joon Young sampai membela anak sepenuh hati tanpa pernah paham masalah yang menimpa anaknya serta mengatur seluruh aspek kehidupan si anak.

Ketika Joon Young muak dan akhirnya memilih tinggal dengan sang ayah, barulah Sun Woo terpuruk. Ia pun mencari bantuan ke psikiater. Sayangnya, di sini Sun Woo masih menyalahkan dirinya sendiri yang berujung dengan keputusasaan yang kembali hampir merenggut jiwanya. Pada episode final, ketika Joon Young yang kembali tidak tahan dengan sang ibu memilih melarikan diri, Sun Woo menyerah dan mengakui kesalahan dirinya. Selama ini ia selalu berusaha mempertahankan banyak hal namun tidak tahu apa yang sebenarnya penting untuk dirinya. Kali ini, Sun Woo membiarkan Joon Young dengan kehidupan barunya (dan cukup melihat dari kejauhan) dan menunggu sampai anaknya itu siap kembali ke pelukannya.



Yeo Da Kyung terus memiliki kecurigaan akan kelakuan suaminya, Tae Oh. Da Kyung curiga Tae Oh masih berhubungan dengan mantan istrinya, Sun Woo. Da Kyung bahkan menugaskan salah satu karyawan Tae Oh untuk memata-matai suaminya itu. Berbagai bukti yang diterima dari si karyawan, peringatan Sun Woo bahkan Ye Rim, yang terus menyebutkan tentang kelakuan Tae Oh yang tidak akan pernah berubah tidak digubrisnya. Salah satu langkah yang dilakukan Da Kyung untuk menyelamatkan pernikahannya adalah membawa Joon Young, anak Tae Oh dan Sun Woo, ke rumahnya. Da Kyung bahkan menyelamatkan Joon Young dari kemungkinan dikeluarkan dari sekolah demi membuat Tae Oh terkesan.

Da Kyung juga masih memberi Tae Oh kesempatan walau suaminya telah mengakui berselingkuh dengan Sun Woo. Ia melakukan apapun demi mempertahankan imej pernikahan yang sempurna. Namun, semuanya jatuh ketika Sun Woo kembali memperlihatkan pada Da Kyung seperti apa pribadi asli Tae Oh. Saat itu juga Da Kyung menyadari kebodohannya, dan memutuskan untuk bercerai lalu meninggalkan Gosan (untuk kedua kalinya). Memulai kehidupan barunya, Da Kyung kembali ke bangku kuliah dan melupakan cinta untuk sementara waktu.


Go Ye Rim adalah perempuan lain yang berusaha keras mempertahankan pernikahannya. Saya sempat kesal melihat perempuan ini mau saja menjadi bulan-bulanan suaminya. Je Hyuk, sang suami, terang-terangan memuji wanita lain di hadapan Ye Rim. Je Hyuk bahkan beberapa kali mengucapkan kata-kata yang tidak sepantasnya didengar sang istri. Je Hyuk memperlakukan Ye Rim seperti pembantu, dan tidak pernah mau mendengar keinginan sang istri. Ye Rim pun bukan tidak tahu semua kelakuan sang suami di belakangnya, namun ia memilih bertahan. Ketika Je Hyuk berselingkuh dengan Sun Woo pun, dengan pongahnya Ye Rim mengatakan pada Sun Woo kalau hal itu tidak akan menghancurkan pernikahannya. 

Penyesalan pertama Ye Rim muncul ketika Je Hyuk yang tidak pernah menginginkan kehadiran anak, tiba-tiba saja menyetujui keinginan sang istri memiliki anak. Kebahagiaan Ye Rim bersifat sementara, karena di tengah-tengah euforia proses persiapan memiliki anak, Ye Rim kembali mengetahui sang suami selingkuh. Saat itulah Ye Rim memutuskan bercerai. Je Hyuk yang tidak ingin kehilangan Ye Rim, terus berusaha mendekati mantan istrinya itu sampai akhirnya mereka menikah kembali. Namun, sejarah perselingkuhan Je Hyuk membuat Ye Rim trauma dan memilih meninggalkan Je Hyuk (dan Gosan) selamanya. Melalui episode terakhir, terlihat Ye Rim bahagia dengan keputusannya ini, dan sang mantan suami malah sepenuhnya belum bisa move on.

Setiap Perbuatan Pasti ada Konsekuensinya dan Terkadang Karma itu Nyata Adanya




Melihat Lee Tae Oh terpuruk di episode 15 dan 16 pasti membuat semua penonton TWOTM bersorak gembira, saya salah satunya haha. Laki-laki yang sudah memiliki segalanya, dan melepas semua namun pada akhirnya tidak bisa sepenuhnya melepaskan kehidupan yang sudah ditinggalkannya ini benar-benar bikin emosi. Maunya apa? Sebelumnya sudah punya keluarga yang sempurna, namun ditinggalkan. Keluarga baru yang dimilikinya pun tak kalah sempurna, tapi masih saja ingin memiliki keluarga yang lama. Kan maruk ya. Sempat terpikir apakah pria ini akan menerima karmanya, karena setiap episode kok malah semakin jemawa dan enggak tahu malu ya. Namun akhirnya episode 15 memberikan jawabannya, Tae Oh kehilangan semua yang dimilikinya dalam satu hari. Salah satu adegan yang paling memorable buat saya ketika ia memungut uang yang dilemparkan Sun Woo, sungguh harga dirinya sudah jatuh ke titik terendah.

Kehidupannya semakin menyedihkan di episode 16, ketika ia memohon kepada Sun Woo untuk menerima dirinya kembali. Konsisten enggak tahu malu sampai episode terakhir ya pria ini. Namun, kepergian Joon Young akhirnya membuat Tae Oh sadar untuk menata kembali hidupnya.  Ia mulai mencari pekerjaan dan berusaha hidup lebih baik.


Episode 9 tentu paling ditunggu-tunggu untuk semua penonton drakor ini yang kesal banget sama Da Kyung. Kali pertama Da Kyung mengetahui kalau sang suami, Tae Oh, masih terobsesi pada mantan istrinya. Penggambaran adegannya pun persis sama ketika Sun Woo mengetahui perselingkuhan suaminya dulu di episode 1. Da Kyung yang terus mengabaikan semua peringatan orang tentang perangai Tae Oh yang tidak mungkin berubah (once a cheater, always a cheater), akhirnya merasakan akibatnya.

Walaupun banyak penonton mengutarakan kekecewaan mereka akan ending drama ini yang dinilai menguntungkan Da Kyung, mengingat ia mendapat kesempatan kembali ke bangku kuliah dan ditaksir cowok tampan pula, namun saya justru berpikir sebaliknya. Masa muda Da Kyung yang seharusnya menyenangkan, malah hancur karena bertemu Tae Oh. Da Kyung harus menerima kenyataan menjadi dewasa lebih cepat, memiliki anak sekaligus bercerai di usia muda. Saya pikir konsekuensi itu cukup berat untuk seorang perempuan yang seharusnya memiliki masa depan yang cerah, namun menghancurkannya karena salah mengambil keputusan.



Walaupun kelihatannya hidup Son Je Hyuk baik-baik saja setelah berpisah (kedua kalinya) dengan sang istri, Yerim, sebenarnya jauh di lubuk hatinya Je Hyuk tersiksa. Salah satu adegan di episode terakhir memperlihatkan Je Hyuk mengamati kue kesukaan sang mantan istri cukup lama. Ini sejalan dengan pernyataan Je Hyuk di salah satu episode, pria tidak akan mudah melupakan cinta yang datang sebelumnya. Walaupun saat mengatakannya, Je Hyuk merujuk pada kondisi Tae Oh, tapi di episode 16 ini terlihat kalau sebenarnya kata-kata itu lebih cocok disematkan untuk dirinya. 

Je Hyuk memang memiliki banyak ucapan yang pada akhirnya menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Pada episode awal, pria ini juga menyebutkan tentang pria yang tidak mungkin bisa hidup dengan satu perempuan saja. Nyatanya, saat Yerim minta cerai pertama kali, Je Hyuk langsung tertekan dan kemudian berusaha memenangkan hati Ye Rim. Kim Young Min (pemeran Son Je Hyuk) memang sangat baik berakting sebagai pria playboy yang berhati Rinto, tidak heran kalau tahun 2020 ini ia pun menyabet nominasi Baeksang untuk kategori Best Supporting Actor.

Jadi, hati-hati dengan ucapan ya.


Tidak Ada Manusia yang Sepenuhnya Jahat (atau Baik)

Tidak ada karakter yang sepenuhnya jahat atau baik di drama ini, termasuk Sun Woo. Namun, kudos terbaik saya berikan untuk dr. Sul Myung-Sook! dr Sul yang merupakan rekan Sun Woo di rumah sakit ini sejak episode satu sudah terlihat bermuka dua, kalah pokoknya ular. Sun Woo sampai bilang kalau temannya ini seorang agen ganda, terlihat mendukung Sun Woo namun di belakangnya, siap menjatuhkan. Perempuan ini pun konsisten melakukan peran agen ganda ini selama sembilan episode pertama, benar-benar definisi orang paling cari aman sedunia. Pokoknya apa yang akan dia lakukan, tergantung situasi mana yang menguntungkannya.

Episode 10 mengubah semuanya.



dr. Sul yang tertarik menggantikan posisi Sun Woo sebagai associate director di Rumah Sakit, tersinggung dengan ucapan dr. Kong (pemimpin rumah sakit) yang menolak permohonan naik jabatannya. Menurut dr. Kong, dr. Sul harus ingat kalau perempuan tidak seharusnya memiliki ambisi yang berlebihan, apalagi kalau single, tidak ada orang lain pula yang harus dinafkahi. Padahal, sebelumnya dr. Kong menawarkan posisi yang sama pada dr. Kim yang juga single, namun karena pria jadi dianggap lebih cocok memegang posisi tinggi.

Selepas kejadian itu, terlihat dr. Sul mengalami perubahan karakter. Ia mulai berempati pada Sun Woo yang harus menanggung stigma perempuan bercerai, karena dirinya pun memiliki stigma perempuan lajang yang ditempelkan padanya. Beberapa episode selanjutnya menunjukkan dr. Sul yang lebih positif dan bahkan memiliki teman kencan. Salah satu adegan yang saya sukai ketika dr. Sul minum-minum dengan Sun Woo dan Ye Rim (dimana keduanya telah bercerai), dia senang sekali karena akhirnya punya teman-teman yang lajang haha. 

Berikut beberapa kata-kata yang diucapkan dr.Sul untuk Sun Woo dan Ye Rim.




Saat Pernikahan Berakhir, Hubungan itu Tetap Ada dan (ketika ada) Anak Akan Menjadi Korban



Sesuai dengan judul drakor, The World of the Married, cerita yang disuguhkan di dalam drama ini semuanya terpusat pada dunia pernikahan. Awal cerita memang banyak fokus pada kemelut cinta segitiga Sun Woo - Tae Oh - Da Kyung, lalu merembet ke hubungan rumah tangga Ye Rim dan Je Hyuk, kemudian melebar ke beberapa hubungan tidak sehat. Seperti pernikahan Ketua Choi yang dipertahankan sang istri walau ia tahu suaminya selingkuh, hubungan pacaran Park In Kyu dan Min  Hyun Seo yang penuh kekerasan emosional sampai kehidupan dewasa lajang yang diwakili oleh dr. Kim dan dr. Sul. 

Saat Sun Woo dan Ye rim memutuskan bercerai, bukan berarti hubungan mereka dengan sang mantan suami putus. Sebaliknya, ikatan itu tetap ada. 



Ketika memiliki anak, maka relasi itu semakin nyata adanya dan tidak akan terputus. Satu ungkapan yang saya ingat, ada sebutan mantan istri atau suami, tapi tidak ada sebutan mantan ayah, ibu bahkan mantan anak. Sun Woo dan Tae Oh terus mengalami naik-turun hubungan karena adanya Joon Young di antara mereka. Mereka berdua berebut menunjukkan siapa yang pantas menjadi wali Joon Young, tanpa menyadari sang anak memiliki luka yang dalam

Luka pertama ditunjukkan Joon Young ketika Sun Woo melarikannya jauh dari ayahnya. Joon Young yang selama ini memang lebih dekat dengan sang ayah tentu saja protes. Tanpa berusaha memahami alasan Joon Young, Sun Woo malah merasakan ini sebagai ancaman akan kehilangan hak asuh sang anak, Ujungnya, seperti saya ceritakan sedikit di atas, Sun Woo merancang skenario yang membuat Tae Oh kehilangan hak asuh sekaligus hak mengunjungi. 

Luka berikutnya terus terjadi karena hubungan Sun Woo dan Tae Oh yang tidak stabil. Tanpa mereka berdua sadari, Joon Young harus menghadapi konflik batin tersendiri. Semakin mendekati episode final, semakin terlihat nyata kalau Joon Young adalah korban sebenarnya dari perseteruan ayah dan ibunya. 

Jeon Jin Seo si aktor cilik yang sangat baik memerankan konflik internal anak korban perceraian

karena itu, akhirnya...

Anak Juga Manusia


Walaupun anak berbeda usia jauh dengan orangtuanya, bukan berarti mereka tidak paham akan masalah yang menimpa kedua orang tuanya. Joon Young pertama kali mengungkapkan kekesalannya pada kedua orangtuanya ketika Sun Woo dan Tae Oh dipanggil ke sekolah karena laporan kekerasan yang dilakukan Joon Young (episode 13). Alih-alih mencoba memahami apa yang terjadi pada sang anak, baik Sun Woo maupun Tae Oh sama-sama tidak sabar mencoba mencari tahu penyebab sang anak melakukan kekerasan tersebut. 

Sebelumnya, dalam episode-episode awal, diceritakan Joon Young tidak pernah punya pilihan dalam berbagai kesempatan. Sun Woo selalu memilihkan kegiatan untuknya, sementara sang ayah tidak memiliki hak bicara sama sekali ketika Sun Woo sudah bertitah. Pada episode akhir, terlihat Sun Woo pun masih memilihkan pakaian untuk Joon Young. Namun karena hubungan mereka yang membaik, Sun Woo akhirnya mengalah dan mengatakan Joon Young dapat membeli pakaiannya sendiri.  



Hubungan yang baik antara Sun Woo dan sang anak, Joon Young, tentu tidak tercipta begitu saja. Semua dimulai ketika Sun Woo jujur menceritakan permasalahan dirinya. Tidak bersikap diktator seperti biasanya, Sun Woo memperlakukan Joon Young sebagai teman. Perlakuan ini pun terus diterapkannya ketika ia meminta pendapat Joon Young. Ia menyerahkan keputusan penting, yang juga terkait akan hidupnya sendiri, ke tangan sang anak.

Penting sekali untuk orang tua menyadari, kalau anak juga manusia. Mereka memiliki keinginan dan aspirasi sendiri. Awalnya memang berat untuk orangtua menyadari kalau keinginan anak mungkin tak sejalan dengan keinginan mereka, namun pada akhirnya, kepercayaan sang anak adalah taruhannya. Saat orangtua memperlakukan anak sebagai rekan satu level, saat itulah sang anak juga akan menghargai orangtuanya.

Pada akhir drama ini, Joon Young kembali terpuruk ketika melihat ibunya tidak dapat memenuhi janjinya. Sang ibu yang sudah berkata hubungannya dengan sang ayah berakhir ternyata masih terlihat gamang, dan akhirnya Joon Young memutuskan untuk melarikan diri. Lepas dari kekalutan hubungan kompleks ayah dan ibunya.


Masih banyak banget sebenarnya pelajaran yang bisa diambil dari drama ini, tapi nanti tulisan saya jadi essay ya haha. Satu yang pasti, pantas sekali untuk drakor ini memegang rating tertinggi pada setiap episodenya, terutama episode akhir. Episode akhir mengandung banyak sekali petuah-petuah hidup yang sampai saya menulis ini saja membuat saya banyak berpikir. 

Terutama ini:

Ngena banget ini kata-kata :(

Satu yang pasti, kita tidak pernah tahu perjuangan setiap orang. Dalam hidup, lakukan saja yang terbaik. Ikuti petuah istri ketua Choi berikut agar hidup (sedikit) lebih tenang, enggak perlu misuh-misuh ngomongin orang kalau diri sendiri saja masih punya banyak masalah.



Kalau Anda sendiri, apa yang terkenang dari drama ini?



0 comments:

Post a Comment