Sunday, November 23, 2025

Menjelajah Gwangjang Market: Surga Kuliner Seoul

 



Kalau ada satu tempat di Seoul yang bisa bikin kamu merasa benar-benar menyatu dengan denyut nadi kota, jawabannya adalah Gwangjang Sijang/Gwanjang Market. Pasar ini bukan sekadar tempat makan, bukan juga sekadar destinasi wisata, tapi juga pengalaman budaya yang hidup. Sebagai solo traveler perempuan, datang ke sini rasanya seperti memasuki halaman pertama dari novel perjalanan yang seru: penuh kejutan, terasa aman, dan tentunya, penuh godaan makanan-makanan yang enak. 

Tapi sebelum aku ceritakan keseruannya, mari kita kembali ke asal-usul pasar yang satu ini.

Asal-usul Gwangjang Sijang: Dari Pasar Tradisional ke Ikon Wisata Dunia

Gwangjang Market dibangun pada tahun 1905, menjadikannya pasar permanen tertua di Korea Selatan. Pada masa itu, pasar tradisional biasanya bersifat tidak permanen, hanya dibangun dengan tenda, digelar musiman, dan sering berpindah lokasi. Namun pemerintah kota Seoul (yang saat itu masih dalam masa modernisasi awal) ingin menciptakan pasar tetap yang lebih tertata, sehingga lahirlah Gwangjang Market.

Seiring berjalannya waktu, pasar ini berkembang dari sekadar pasar tradisional menjadi pusat perdagangan besar. Di sini dijual berbagai barang: kain sutra, hanbok, peralatan rumah tangga, mainan, hingga barang antik. Namun ada satu hal yang perlahan mengangkat nama Gwangjang Market sampai mendunia: makanan.

Terkenal luas secara internasional ketika Gwangjang Market muncul di serial Netflix “Street Food, yang mengangkat kisah para penjual makanan legendaris di sana, termasuk penjual bindaetteok (pancake kacang hijau) terkenal yang kisah hidupnya menyentuh hati banyak orang. Sejak saat itu, pasar ini tidak pernah sepi pengunjung internasional.

Memulai Petualangan Kuliner di Gwangjang Market

Aku mengunjungi Gwangjang Market sebagai solo traveler perempuan, dan rasanya menyenangkan banget. Tempat ini ramai, tapi tidak intimidatif. Suasana sibuknya terasa hangat, penjualnya ramah, dan aroma makanannya? Jangan ditanya bikin kamu pengen langsung duduk di bangku terdekat dan pesan sesuatu. Memang untuk yang belum bisa berbahasa Korea akan sedikit mengalami hambatan, tapi gunakan ponsel kita atau tunjuk langsung saja menu yang diinginkan, biasanya mereka sudah ada harganya juga kok jadi tidak perlu khawatir akan bingung bagaimana cara memesan dan membayar. 

Begitu masuk ke area pasar dan makanan, kamu akan melihat barisan kedai berbentuk stall yang berjajar rapat. Setiap stall punya bangku kecil yang dikelilingi pelanggan lokal dan wisatawan mancanegara. Penjualnya biasanya perempuan-perempuan paruh baya yang energinya luar biasa. Mereka akan menyambutmu dengan sapaan semangat, bahkan kadang dengan bahasa Inggris sederhana untuk menawarkan kedai mereka.

Aku duduk di salah satu kedai secara random, karena itulah cara terbaik menjelajahi pasar ini. Tapi kalau kamu mau rekomendasi yang lebih terarah, berikut daftar hidangan yang wajib kamu coba di Gwangjang Market, yang sebagian besar juga banyak direkomendasikan di platform seperti Klook.


Rekomendasi Makanan Wajib Coba di Gwangjang Market

1. Bindaetteok (Pancake Kacang Hijau)

Bahan dasar bindaetteok adalah kacang hijau yang digiling halus, dicampur daun bawang, sayuran, dan kadang daging cincang atau kimchi. Digoreng di atas wajan besar yang penuh minyak panas, bindaetteok menghasilkan tekstur crispy di luar dan lembut di dalam. Ini salah satu makanan paling ikonik di Gwangjang Market—bahkan beberapa kedai sudah berjualan lebih dari 40 tahun.

Rasa: gurih, smoky, dan sangat mengenyangkan.
Cocok untuk: kamu yang suka makanan berat dan beraroma tradisional.

2. Mayak Gimbap

Kalau kamu sudah lama ingin coba gimbap asli Korea, mayak gimbap wajib masuk daftar. Ini gimbap mini berisi wortel, bayam, telur, dan lobak kuning, disajikan dengan saus mustard manis-pedas yang bikin ketagihan. Nama “mayak” berarti “narkoba” tentunya hanya sebagai metafora betapa bikin nagihnya makanan ini.

Rasa: ringan tapi flavorful, dan makin enak kalau dicocol sausnya.
Cocok untuk: camilan cepat sambil jalan-jalan.

3. Tteokbokki Pedas Manis

Di Gwangjang Market, kamu bisa menemukan tteokbokki dengan tekstur rice cake yang lebih kenyal dan kuah bumbu yang pekat. Sambal gochujang-nya terasa seimbang: pedas, manis, dan sedikit smoky.

Cocok untuk: pecinta pedas yang ingin coba versi street food paling autentik.

4. Eomuk (Fish Cake Skewer)

Disajikan dalam sup hangat, ini makanan sederhana, murah, dan comforting. Sangat cocok kalau datang saat cuaca dingin.

Rasa: lembut dan gurih, bikin badan hangat.
Cocok untuk: break ringan sebelum lanjut kulineran.

5. Yukhoe (Beef Tartare)

Yukhoe adalah daging sapi mentah yang diiris tipis, dicampur minyak wijen, pir Korea, bawang putih, dan kuning telur mentah di atasnya. Rasanya segar, manis, dan lembut.

Cocok untuk: kamu yang doyan challenge kuliner dan ingin coba rasa Korea yang autentik.

6. Mandu (Korean Dumplings)

Kamu bisa temukan pangsit kukus, panggang, atau goreng. Varian isi: daging, kimchi, sayuran.

Rasa: juicy dan hangat.
Cocok untuk: menu sharing dengan keluarga.

7. Japchae

Mi kaca khas Korea yang ditumis dengan sayuran dan ayam atau daging.

Rasa: manis gurih dengan tekstur kenyal.
Cocok untuk: makanan yang tidak terlalu pedas.

8. Hotteok (Sweet Korean Pancake)

Pancake isi gula cokelat dan kacang. Saat digigit, gulanya meleleh, perfect dessert setelah menikmati makanan asin.


Yang menarik dari Gwangjang Market bukan hanya makanannya, tapi suasananya. Setiap lorong punya ritme sendiri. Di satu sisi pasar, kamu akan melihat penjual kain dan hanbok; di sisi lain, suara wajan mendesis seperti musik pengiring perjalananmu.

Sebagai solo traveler perempuan, aku merasa sangat aman. Ramai, tapi bukan yang menyeramkan. Orang-orang fokus pada aktivitas mereka, dan wisatawan lain pun banyak, jadi kamu nggak akan merasa sendirian.

Yang paling aku suka adalah cara penjual menyambut pelanggan. Mereka tidak agresif, tetapi hangat. Kadang mereka bahkan memotongkan sedikit sample makanan gratis agar kamu bisa mencicipi sebelum memesan.

Cara Menuju Gwangjang Market

Gwangjang Market sangat mudah diakses dengan transportasi umum.

1. Subway Line 1 – Jongno 5(o)-ga Station

Keluar melalui Exit 8, lalu jalan sekitar 2 menit saja.

2. Subway Line 2 – Euljiro 4(sa)-ga Station

Keluar di Exit 4, lalu jalan sekitar 7 menit.

Karena lokasinya strategis dan dekat pusat kota, kamu bisa sekalian mampir dari Myeongdong, Dongdaemun, atau Cheonggyecheon Stream.

Tips untuk Solo Traveler Perempuan di Gwangjang Market

Kalau kamu datang sendirian ke Gwangjang Market, ada beberapa hal kecil yang bisa bikin pengalamanmu jauh lebih nyaman. Pertama, pilih datang siang atau sore hari. Waktu ini paling pas karena suasananya hidup, tapi nggak terlalu padat. Sinar matahari yang masuk dari sela-sela atap pasar juga bikin foto-foto kamu terlihat lebih hangat dan estetik. Kemudian percayalah, tisu basah akan sangat berguna ketika kamu mulai mencicipi street food yang bikin penasaran satu per satu.

Saat menjelajah, jangan ragu duduk di stall yang terlihat random, justru itu bagian paling seru dari Gwangjang Market ini. Setiap penjual punya cerita dan keunikannya sendiri. Tapi ingat, siapkan uang cash karena walaupun banyak yang sudah menerima kartu, beberapa stall masih hanya terima uang tunai. Kalau kamu solo traveling, pesan makanan pelan-pelan saja. Porsinya besar dan mengenyangkan, jadi lebih baik mencoba sedikit demi sedikit. Dan yang paling penting, jangan malu bertanya. Bahasa tubuh, senyum, atau menunjuk menu biasanya sudah cukup membuatmu mudah berkomunikasi dengan para ajumma dan ajussi yang ramah. 


Gwangjang Market bukan sekadar pasar, bukan sekadar tempat makan, pasar ini adalah potongan kehidupan Seoul yang paling otentik. Di sini, kamu bisa merasakan sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Korea dalam satu tempat.

Sebagai solo traveler perempuan, aku merasa seperti menemukan tempat yang bisa membuatku menghilang sesaat dari kehidupan. Dari aroma bindaetteok yang baru digoreng, tawa para penjual, riuhnya pelanggan yang makan berdempetan, hingga rasa manis hotteok yang mengakhiri hariku, Gwangjang Market adalah pengalaman yang melekat di ingatan.

Kalau kamu berencana ke Seoul, jangan cuma lewat. Datanglah, duduklah di salah satu stall, pesan satu atau dua hidangan, dan biarkan pasar ini bercerita padamu.

0 comments:

Post a Comment