Setiap ada anggota keluarga yang berulangtahun, aku sengaja mengambil cuti di hari itu, untuk memastikan dapat menghabiskan waktu bersama keluarga. Kali ini di bulan September 2025, ulang tahun anak keduaku akhirnya tiba, usia lima tahun. Sebuah angka yang terasa begitu cepat datangnya. Rasanya baru kemarin dia belajar berjalan, sekarang sudah lari terus kalau kami meleng sedikit dan berisik sekali karena apa saja dikomentari. Kami ingin merayakannya dengan cara sederhana tapi berkesan, dan setelah mencari beberapa opsi, akhirnya kami sepakat memilih Aviary Park Bintaro.
Kami datang di hari weekday, sengaja agar suasana lebih lengang. Dan jujur saja, itu salah satu keputusan terbaik yang kami buat.
Begitu masuk area Aviary Park Bintaro, kesan pertamaku langsung mengarah pada dua tempat: Singapore Bird Park dan Batu Secret Zoo di Malang. Bukan karena luasnya, tapi karena penataannya yang rapi, bersih, dan terstruktur. Jalur jalannya jelas, area-area binatang terbagi menjadi beberapa zona tertata tanpa kesan sumpek, dan banyak area terbuka yang membuat kami tidak merasa sesak meski sedang berada di taman satwa.
Pepohonan cukup rindang, jalurnya ramah stroller, dan banyak papan edukasi tentang burung serta satwa lain yang kami lewati. Anak perempuanku langsung antusias membaca nama-nama burung yang asing di telinganya. Sementara adiknya sibuk menunjuk burung sambil sesekali bertanya semangat. Di hari itu, suasana memang cukup sepi. Tidak benar-benar kosong, tapi jauh dari kata ramai. Kami bisa berjalan pelan, berhenti sesuka hati, bahkan sempat mengobrol cukup lama dengan beberapa zookeeper tanpa terburu-buru.
Harga Tiket Masuk Aviary Park Bintaro
Untuk masuk ke area Aviary Park Bintaro, berikut kisaran harga tiket yang kami temukan saat berkunjung:
-
Weekday: sekitar Rp75.000 – Rp85.000 per orang
-
Weekend & libur nasional: sekitar Rp100.000 – Rp125.000 per orang
Harga ini menurutku masih cukup sepadan dengan pengalaman yang didapat, apalagi jika datang membawa anak-anak. Banyak aktivitas yang benar-benar bisa dinikmati, bukan sekadar lihat-lihat.
Kami memulai perjalanan dari area burung-burung kecil terlebih dahulu. Ada burung warna-warni dari Amerika Selatan, burung paruh besar dari Afrika, hingga burung cantik dari Asia. Anak perempuanku yang betah berlama-lama di depan kandang burung paruh bengkok. Dia terpukau melihat warna bulunya yang mencolok.
Zookeeper yang berjaga menjelaskan dengan sabar tentang makanan, habitat asli, dan kebiasaan burung tersebut. Aku merasa, di sinilah nilai lebih Aviary Park, pengalaman edukasinya terasa hidup.
Memberi Makan Satwa: Favorit Anak-Anak
Salah satu aktivitas yang paling ditunggu tentu saja memberi makan satwa. Dengan jadwal tertentu dan pengawasan petugas, anak-anak bisa merasakan langsung sensasi memberi makan burung dan beberapa hewan lain.
Anakku yang kecil awalnya mundur setengah langkah. Takut, tapi penasaran walau sebenarnya yang diberi makan adalah kura-kura yang jalannya lambat, mungkin karena kalau dilihat dari depan lumayan seram ya mukanya. Tangannya gemetar saat menyodorkan makanan. Tapi setelah kura-kura itu menyambar dengan lembut, ekspresinya langsung berubah jadi senyum lebar penuh kemenangan.
Menonton Pertunjukan Burung: Edukatif dan Menghibur
Kami juga sempat menyaksikan bird show. Pertunjukan ini memperlihatkan burung-burung yang dilatih terbang bebas, kembali ke pawangnya, dan melakukan atraksi ringan. Anak perempuanku terlihat sangat terkesan melihat burung besar terbang melintasi kepala kami.
Pertunjukan burung menjadi salah satu momen paling seru dalam kunjungan kami ke Aviary Park hari itu. Area pertunjukannya berupa auditorium terbuka, dengan kursi-kursi yang menghadap langsung ke panggung alami. Anak laki-laki bungsuku yang biasanya paling aktif justru terlihat paling fokus memperhatikan setiap gerakan. Ia mengikuti arahan pemandu, mendengarkan cerita tentang burung-burung tersebut dengan antusias, hingga akhirnya dengan percaya diri mengangkat tangan dan menjawab salah satu pertanyaan. Ia pun mendapat sebuah pin Aviary Park sebagai hadiah kecil.
Setelah pertunjukan selesai, kami masih diberi kesempatan untuk berfoto bersama salah satu burung. Tanpa berpikir panjang, kesempatan itu langsung dimanfaatkan oleh anakku. Sebagai orang tua, aku menyukai bagaimana pertunjukan ini tidak hanya menyuguhkan atraksi, tapi juga menyisipkan edukasi tentang pelestarian hewan.
Melepas Kupu-Kupu: Momen yang Lembut dan Puitis
Salah satu momen paling tenang hari itu adalah saat kami ikut sesi melepas kupu-kupu ke alam bebas. Anak perempuanku memegang kupu-kupu dengan hati-hati, seolah takut membuatnya terluka. Ketika kupu-kupu itu perlahan mengembangkan sayapnya dan terbang, matanya berbinar.
Kami juga sempat berfoto bersama beberapa satwa jinak. Dengan pengawasan ketat dari petugas tentunya. Anak laki-lakiku yang biasanya aktif luar biasa, kali ini justru tenang saat berhadapan dengan hewan. Ajaib bagaimana alam bisa menenangkan anak-anak dengan caranya sendiri.
Aktivitas Permainan: Energi Anak yang Tak Pernah Habis
Di satu area khusus, tersedia wahana gokart untuk anak-anak. Inilah momen di mana anak-anakku benar-benar menghabiskan sisa energinya. Tawa mereka bersahut-sahutan, sementara aku dan ayahnya duduk di pinggir lintasan, menikmati momen sederhana yang entah kenapa terasa sangat mahal.
Anak perempuanku, yang hari itu berulang tahun, melaju dengan penuh percaya diri. Usia 10 tahun memang masa di mana anak mulai merasa “besar”.
Selain itu ada juga kereta-keretaan yang memiliki jalur melewati beberapa area di aviary park dengan model terbuka. Kami berkesempatan menaikinya dan bisa berputar 2x sambil mengagumi area Aviary park dengan posisi nyaman.
Siang itu awalnya terik luar biasa. Kami bahkan sempat berpacu dengan matahari agar tidak terlalu lelah berkeliling. Tapi menjelang jam makan siang, langit berubah wajah. Angin kencang datang, disusul hujan deras yang nyaris seperti badai.
Alih-alih panik, kami justru tertawa. Anak-anak bersorak melihat hujan. Kami akhirnya memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran yang tersedia di dalam area Aviary Park sambil menunggu hujan reda. Restoran di dalam kawasan ini cukup nyaman. Menunya beragam, mulai dari makanan Indonesia hingga menu internasional yang ramah anak. Kami memesan menu sederhana: nasi goreng, ayam goreng, sup, dan minuman hangat.
Suasana Weekday yang Menguntungkan
Datang di hari biasa memberi kami banyak keuntungan:
-
Tidak perlu antre panjang
-
Anak-anak bisa lebih bebas berinteraksi
-
Bisa berbincang lama dengan zookeeper
-
Foto-foto lebih leluasa
-
Tidak terburu-buru berpindah spot
Kami benar-benar bisa menikmati setiap sudut tanpa merasa dikejar waktu atau keramaian.
Saat hujan mulai reda, kami berjalan pelan menuju pintu keluar. Udara setelah hujan terasa lebih segar. Anak-anak terlihat lelah, tapi bahagia. Di mobil, mereka tertidur bahkan sebelum kami meninggalkan area parkir.
Liburan singkat di Aviary Park Bintaro bukan hanya tentang melihat burung atau bermain wahana. Ini tentang merayakan hidup, tentang menemani anak bertumbuh, tentang tawa kecil di tengah hujan, tentang makan siang sederhana yang terasa istimewa. Untuk kami, tempat ini bukan sekadar taman satwa, tapi sebuah ruang kenangan yang akan selalu kami ceritakan kembali suatu hari nanti.
0 comments:
Post a Comment